Cirebontrust.com – Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon mengingatkan pengusaha untuk memperhatikan masyarakat sekitar. Terutama, pengusaha galian di Desa Ciawiasih, Kecamatan Susukanlebak, agar peduli dengan lingkungan.
Ketua Komisi I, Junaedi mengatakan, kunjungan kerja ini sebagai upaya dewan untuk mendengarkan secara langsung keluhan masyarakat dan mengingatkan pada pengusaha untuk memperhatikan masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Setelah mendengarkan secara langsung dari pemerintah desa, lembaga desa dan perwakilan masyarakat mengenai galian yang ada di desa ini, tidak ada kendala yang berarti. Namun, kami ingatkan untuk memperhatikan dampak negatif lingkungan, kesehatan dan keselamatan masyarakat juga pengendara,” ujarnya usai berdialog di aula balai desa setempat, Jumat (19/05).
Junaedi menjelaskan, perizinan yang sudah ada harus menjadi patokan pengusaha untuk melaksanakannya. Guna meminimalisir dampak negatif dari pertambangan tersebut. Sehingga, lingkungan dari bekas galian dapat dimanfaatkan kembali untuk masyarakat setempat.
“Keselamatan pengendara motor, harus diperhatikan dengan baik. Karena, dengan adanya ceceran tanah di jalanan dapat berdampak buruk pada pemotor. Sehingga, perlu adanya perhatian serius dari pengusaha, untuk membersihkan jalanan yang dilalui kendaraan pengangkut galian tersebut,” papar politisi PKS ini.
Kuwu Desa Ciawiasih, Mohammad Suyud mengucapkan terima kasih pada anggota DPRD yang memberikan pemahaman pada pemerintah desa, lembaga desa, masyarakat dan pengusaha. Sehingga, ke depannya dapat meminimalisir dampak negatif dari galian.
“Setelah adanya perizinan untuk pertambangan, kami langsung koordinasi dengan lembaga desa dan masyarakat. Alhamdulillah, didukung adanya galian tersebut. Namun, masyarakat dan lingkungan sekitar harus diperhatikan,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang warga setempat, Haris, mengatakan bahwa dukungan masyarakat dengan adanya galian tentunya harus dibarengi dengan kepedulian kearifan lokal. Seperti melibatkan masyarakat dalam pengerjaan dan kelestarian lingkungan.
“Masyarakat dan lingkungan harus menjadi prioritas pengusaha dalam melakukan aktivitas pertambangan, guna kondusivitas,” imbuhnya. (Riky Sonia)