CIREBON (CT) – Beberapa hari terakhir curah hujan di Kota Cirebon dan sekitarnya cukup tinggi. Hal itu disebabkan menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Januari sudah memasuki periode puncak musim hujan. Diprediksi, periode tersebut akan berlangsung dari akhir Bulan Januari hingga Februari, Senin (25/01).
Dijelaskan Forecaster BMKG Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn, hal tersebut lantaran adanya aktivitas Monsun Asia yang meningkat, yang menyebabkan pasokan uap air sehingga memicu angin barat menguat di Indonesia bagian barat. Hal itu menjadi potensi hujan lebat berdurasi singkat, dan disertai angin kencang.
“Kondisi itu berpotensi di wilayah Jawa, termasuk di Ciayumajakuning. Tetapi dalam satu bulan, intensitas curah hujannya di bawah normal,” ujar Ahmad Faa Iziyn.
Ahmad menjelaskan, curah hujan di bawah normal dikarenakan masih terjadinya El Nino hingga bulan Mei mendatang. Hal itu juga yang menyebabkan intensitas hujan bulanan terus menurun.
“Bulan Januari ini curah hujan 200-300 mm/bulan, normalnya di atas 300mm/bulan,” jelasnya.
Perlu diketahui, Monsun Asia adalah fenomena angin yang bertiup dari baratan. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan Benua Australia panas, sehingga bertekanan rendah, yang membuat iklim Benua Asia lebih dingin. Angin akan bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke rendah, sehingga angin bertiup dari benua Asia menuju Australia (angin baratan) membawa masa uap air basah, dan mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di Pulau Jawa. (Riky Sonia)