Biaya Operasi Caesar Senilai Puluhan Juta Ditanggung Sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan

Cirebontrust.com – Pada mulanya, Rolies Imelda (26) warga Blok Kepuh, Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, sempat meragukan keuntungan menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional–Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) BPJS Kesehatan.

Pasalnya, ia merasa khawatir jika menjadi peserta JKN BPJS Kesehatan akan dipersulit ketika berobat atau mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, dokter maupun rumah sakit.

Hingga akhirnya, Olis, panggilan akrabnya, menjalani proses persalinan pada 26 Januari 2017 di Rumah Sakit Permata Cirebon setelah mendapatkan rujukan dari Puskesmas Plered. Saat itu, Olis harus menjalani operasi Caesar. Jabang bayi lahir sehat dan selamat, berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan 3,9 kilogram dan panjang 50 sentimeter. Olis menginap di RS tersebut selama empat hari tiga malam.

Kekhawatiran dirinya akan perbedaan perlakuan layanan dibandingkan peserta umum sama sekali tidak terbukti. Walau Olis merupakan peserta JKN-KIS kelas 2, namun semua pelayanan yang ia dapatkan selama proses persalinan ia rasakan sangat baik. Bahkan, seluruh biaya, mulai dari biaya operasi Caesar atau persalinan, dokter, obat-obatan, kamar dan lain-lain sepenuhnya ditanggung BPJS Kesehatan.

“Aku dan suami praktis tidak mengeluarkan uang sepeser pun karena 100 persen telah ditanggung BPJS Kesehatan,” kata Olis.

Istri dari Johan Adriansyah ini tidak bisa membayangkan jika bukan peserta JKN BPJS Kesehatan. Ia harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Pasalnya, untuk proses persalinan secara Caesar seperti yang dia alami di rumah sakit tersebut, membutuhkan biaya total lebih dari Rp20 juta.

Untuk itu, Olis merasa bersyukur telah menjadi peserta JKN BPJS Kesehatan. Ia juga berterimakasih kepada BPJS Kesehatan yang turut berperan penting dalam proses kelahiran anak pertamanya itu.

Olis berharap, masyarakat yang belum menjadi peserta JKN-KIS agar segera bergabung. Manfaat dan keuntungan menjadi peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan sangatlah besar.

“Jangan menunggu sakit untuk jadi peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan. Dengan gotong royong semua tertolong,” ujarnya. (Haris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *