Benarkah Sering “Ngidam” Saat Hamil Berisiko Obesitas?

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Mengidam telah dikaitkan dengan sinyal tubuh untuk memberi tahu Anda apa yang dibutuhkan tubuh. Namun, menyerah pada keinginan mengidam tak selamanya baik.

Peneliti mengungkap, semakin sering ibu hamil menyerah pada keinginan tersebut, semakin besar kemungkinan untuk “mendapatkan” berat badan berlebihan.

Diperkirakan, 50 sampai 90 persen wanita mengidam selama kehamilan. Namun, menuruti keinginan mengidam bisa lebih membahayakan kesehatan ketimbang mengabaikannya. Demikian kata Natalia Orloff, penulis utama studi dari bidang psikologi klinis di University of Albany di New York.

Para peneliti dari studi yang diterbitkan dalam jurnal Appetite itu sepakat, kenaikan berat badan terlalu banyak selama kehamilan merupakan penyumbang terbesar untuk kasus obesitas setelah melahirkan.

Peneliti menemukan bahwa antara 40 sampai 60 persen wanita mudah menyerah pada ngidam dan mengalami kegemukan setelah melahirkan. Dalam studi tersebut, para peneliti melihat apakah ada hubungan antara mengidam selama kehamilan dan kenaikan berat badan.

Makanan yang paling sering membuat ngidam ialah cokelat dan olahannya, piza, dan pasta, kue, serta es krim. Temuan tersebut menunjukkan, manajemen berat badan selama kehamilan bisa dilakukan dengan cara mengurangi kebiasaan menuruti keinginan ngidam makanan. (Net/CT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed