JAKARTA (CT) – Rakyat Penyelamat Lingkungan (Rapel) dan 350 Indonesia menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang berlokasi di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (18/05).
Pada kunjungan tersebut, Rapel dan 350 Indonesia disambut langsung oleh Juru Bicara KPK, Yuyuk Andriarti, dalam rangka konsultasi terkait indikasi korupsi dalam pembangunan dan pembebasan lahan untuk mega proyek yang sedang masif di Kabupaten Cirebon. Pasalnya, wilayahnya yang strategis membuat para investor berbondong-bondong menanamkan modalnya di Kabupaten Cirebon.
Dikatakan Direktur Eksekutif Rapel, Moh Aan Anwarudin, banyak pembangunan di Kabupaten Cirebon yang terindikasi terjadinya praktek korupsi. Indikasi tersebut terjadi pada proses perizinan, yang memungkinkan melibatkan lembaga eksekutif dan legislatif terlibat, khususnya terkait persoalan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Agendanya konsultasi indikasi korupsi, targetnya bagaimana di Kabupaten Cirebon ini bersih dari praktek korupsi, karena hampir di setiap pembangunan di Kabupaten Cirebon, terindikasi adanya praktek suap menyuap. Pembangunan mega proyek, pembebasan lahan, kemudian pembangunan pasar dan lain-lain,” ucapnya.
Rapel dan 350 Indonesia sendiri, lanjut Aan, akan berkomitmen mendukung KPK dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Khususnya terhadap penjahat-penjahat lingkungan, yang selama ini jarang sekali tersentuh.
“Ini adalah kunjungan balasan, karena sebelumnya KPK beberapa bulan kemarin berkunjung ke Cirebon, di acara maulid nabi di Makam Sanga, Kanci Kulon, dan tadi kata bu Yuyuk Insya Allah dalam waktu dekat akan berkunjung ke Cirebon,” pungkasnya.
Kedatangan Rapel dan 350 Indonesia di Kantor KPK disambut hangat oleh wanita berambut pendek itu. Kunjungan tersebut diakhiri dengan berfoto bersama, setelah sekitar satu jam lebih berdiskusi dalam rangka konsultasi terkait indikasi korupsi yang terjadi di Kabupaten Cirebon. (Riky Sonia)