KUNINGAN (CT) – Balap motor trail yang akrab disebut dengan gastrack, sudah menjadi tren Masyarakat kuningan. Pasalnya, tidak sedikit peserta dari tiap daerah di kuningan, mengikuti kompetisi balap yang berlangsung di sirkuit putra santana, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur. Kemarin, (18/01).
“Kegiatan ini merupakan latihan resmi balap trail. Ya, untuk peserta itu banyak dari daerah Kuningan dan beberapa peserta datang dari luar Kuningan juga. Seperti, dari Tasik, Ciamis, Majalengka, Sumedang dan banyak lagi,” ucap Ketua panitia di lokasi, Dadang.
Disebutkan dalam kelas yang dilombakan, kata Dadang, tentu berdasar kemampuan para peserta yang memiliki kuda besi yang ampuh. “Kita buka beberapa kelas, ada kelas open lokal, kelas bebek modif dan kelas FFA,” ujarnya.
Pantauan di lokasi, peserta terlihat greget, kala memerat hand grip gas motor mereka. Terlebih dengan medan sirkuit yang menantang dan memiliki banyak kelokan. “Untuk panjang sirkuit ini sekitar 1 kilometer dengan kondisi jarak panjang sekitar 20 meter, dan beberapa belokan dengan berbagai kemiringan berbeda,” katanya.
Sementara itu, tim balap Uten Wew melalui mekaniknya, yakni Dery Firmasnyah mengatakan, keikutsertaan dalam olahraga balap resmi ini sudah menjadi keharusan bagi timnya. “Ya, kami selalu ikut balap gastrack seperti ini. Dikatakan harus, tidak lain untuk mengukur kekuatan kuda besi yang telah diorek (di-setting) sebelumnya,” jelas Dery seraya menyebutkan Joki kuat tim balapnya, Ogie Tengil.
Menyinggung soal tren motor trail di kuningan, Dery mengatakan, untuk jumlah trail di kuningan sudah sangat banyak. Hal itu bisa terlihat langsung di beberapa hutan daerah Kuningan. “Terutama kalau week end itu pasti saja, ada yang ngetril di hutan. Ya motor trail, saya rasa jumlahnya sudah merata di setiap daerah,” tandasnya. (Ipay)