Citrust.id – Gunung Ciremai sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat sejak kemarin (7/8) hingga siang ini (8/8) masih dilanda kebakaran. Api melahap area Goa Walet dan puncak Gunung Ciremai dan sekitarnya. Kobaran api sangat terlihat dari wilayah Argalingga, Majalengka.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuswandono, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/8/2019), mengatakan, sehubungan kebakaran hutan di sekitar Goa Walet, pihaknya menutup jalur pendakian untuk umum. Empat jalur pendakian ditutup untuk umum, yaitu jalur Apuy (Majalengka), Palutungan (Kuningan, Linggarjati (Kuningan) dan Linggasana sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Sekitar 60 petugas gabungan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Polres Kuningan dan Majalengka, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan dan Majalengka yang dibantu mitra masyarakat Pengelola Pendakian Gunung Ciremai (PPGC), unsur instansi terkait, relawan, dan masyarakat terus mengupayakan pemadaman api.
“Tim gabungan menyisir dan melakukan pemadaman api melalui empat jalur pendakian, yakni Apuy di kabupaten Majalengka, Palutungan, Linggasana, dan Linggajati di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat,” ungkapnya.
Sampai hari ini, Kamis (8/8), petugas gabungan juga masih memproses evakuasi 23 pendaki di jalur Palutungan yang sedang turun dari pos Tanjakan Asoy. Lima pendaki di jalur Linggajati pun saat ini sedang dievakuasi turun.
Sementara itu, petugas gabungan terus menjaga sterilisasi jalur Linggasana dan Apuy dari aktivitas pendakian. Menurut informasi dari lapangan, lokasi kebakaran hutan berada pada ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Posisi tersebut berada sekitar 20 meter di atas pos Sanghyang Ropoh.
“Pos Simpang Apuy-Palutungan dilaporkan telah terlahap api pada sisi kanan dan kiri jalur pendakian. Lokasi titik api tersebut sulit dijangkau oleh peralatan pemadam seperti jet shooter dan mesin pompa air karena berada pada medan terjal, curam, dan tak tersedia sumber air,” tukasnya. (Abduh)