Citrust.id – Hingga tahun 2019, Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka mencatat, tidak kurang dari 1.100 warga Kabupaten Majalengka termasuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, H. Alimudin, mengungkapkan, sebanyak 60 persen penderita gangguan jiwa diakibatkan faktor bawaan. Sisanya karena masalah kehidupan dan depresi.
“Pada tahun 2018, kami melakukan perawatan dan pengobatan terhadap 13 persen ODGJ. Tahun ini, pengobatan dan perawatan di RS Jiwa dilakukan terhadap 70 persen ODGJ,” ujarnya saat menyambut pemulangan ODGJ) di aula dinkes setempat, Senin (13/1).
Alimudin mengatakan, pada 17 Desember 2019, Dinkes Majalengka mengirimkan 32 ODGJ untuk diobati di RS Jiwa Marzoeki Mahdi, Bogor. Mereka kembali dengan banyak perubahan setelah 21 hari dirawat di sana.
“Alhamdulilah mereka sudah terlihat normal, tapi perawatan masih kami lakukan dengan pemberian obat secara rutin. Diharapkan dengan pengobatan dan perawatan secara bertahap ini, jumlah ODGJ di Majalengka berkurang sekaligus merealisasikan Majalengka Bebas Pasung pada tahun 2020,” tutur Ali.
Sementara itu, Promotor Kesehatan Jiwa RS Marzoeki Mahdi, Iyep Yudiana mengutarakan, para pasien pascarawat ODGJ harus rutin meminum obat dan berkonsultasi dengan dokter puskesmas maupun rumah sakit setempat.
“Pihak keluarga juga harus menjalin komunikasi hangat dengan pasien pascarawat ODGJ,” paparnya.
Dia juga meminta pihak keluarga untuk membiarkan pasien pascarawat ODGJ beraktivitas. Aktivitas yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan dilakukan bertahap.
“Sebanyak 32 pasien pascarawat ODGJ Kabupaten Majalengka sebagian besar pulih terkontrol. Mereka bisa melakukan fungsi fisik seperti berjalan, fungsi sosial seperti bersalaman dan bertegur sapa,” jelasnya.
Selama di RS Jiwa, imbuh Iyep, pasien pascarawat ODGJ diberikan aktivitas harian. Selain pemeriksaan kesehatan kejiwaanbrutin juga diberikan bimbingan rohani, olahraga, kesenian dan penyaluran hobi mereka.
“Saya berharap, mereka difungsikan kembali karena mereka juga punya cita-cita untuk kembali berada di tengah masyarakat dan bisa hidup normal lagi,” tandasnya. (Abduh)