Cirebontrust.com – Pertemuan Warga Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, guna membahas rencana diaktifkannya kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA)Gunungsantri berakhir buntu, Sabtu (21/01).
Warga bersikukuh tetap menutup TPA Gunungsantri dengan alasan kondusifitas dan kesehatan masyarakat sekitar.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Hermawan, yang memimpin jalannya diskusi menolak untuk berkomentar.
“No Comment,” singkat Hermawan sembari menuju mobilnya meninggalkan balai Desa Kepuh yang dijadikan tempat diskusi bersama ratusan warga.
Warga menilai pertemuan tersebut hanyalah formalitas semata. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya putusan resmi setelah diskusi berakhir, dengan hasil seluruh masyarakat mutlak menolak TPA Gunungsantri dibuka kembali.
Baca juga:
Suasana Dialog Memanas, Warga Mutlak Tolak TPA Gunungsantri Buka Kembali
Dialog dengan DLH, Mayoritas Warga Ingin TPA Gunungsantri Tetap Tutup
Gelar Dialog Bahas TPA Gunungsantri, Ratusan Warga Datangi Balai Desa Kepuh
Atas sikap tersebut dan rencana Pemkab Cirebon mengaktifkan kembali TPA Gunungsantri, salah seorang warga setempat, Sunan Bendung, mengutarakan kekecewaannya terhadap Pemerintah yang tidak memperhatikan warga Desa Kepuh.
Padahal, tambah Bendung, warga Desa Kepuh sudah kooperatif dengan memberikan toleransi untuk memperpanjang kontrak TPA tersebut.
“Pada tahun 2013 lalu sebenarnya sudah ditutup. Tapi Pemerintah meminta agar diperpanjang, akhirnya dari warga memberikan satu tahun lagi untuk diperpanjang. Tetapi selama itu tidak ada perhatian dari Pemerintah. Jalan Rusak tidak diperbaiki, sampai akhirnya warga sekarang tidak lagi memberikan izin,” katanya.
Bendung juga mengklarifikasi mengenai adanya warga Kepuh yang setuju dibukanya kembali TPA Gunungsantri. Dirinya menegaskan, seluruh warga mutlak menolak TPA Gunung Santri kembali dibuka.
“Seluruh warga menolak, tidak ada yang pro terhadap rencana tersebut (re-operasionalisasi TPA Gunungsantri, red),” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kepuh, Wardaya akan tetap mengikuti keinginan dari warganya. “Warga kan tadi maunya ditutup, kalau warga maunya ditutup dari Desa tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya. (Iskandar)