Tol Cipali Jadi Dua Sisi Mata Pedang Bagi Pelaku Pariwisata Lokal

CIREBON (CT) – Hadirnya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) menimbulkan euphoria tersendiri bagi masyarakat, baik warga biasa maupun pelaku pariwisata. Hadirnya banyak kendaraan akibat akses yang lebih mudah membuat Cirebon menjadi salah satu destinasi wisata.

Namun, hal berbeda diungkapkan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kota Cirebon. Mereka justru beranggapan bahwa hadirnya Tol Cipali bagai dua sisi mata pedang, ia bisa mendatangkan untung, bisa juga buntung.

“Adanya Tol Cipali bagai dua sisi mata pedang, pertama memang kita kebanjiran revenue (untung/pengunjung, red), tapi para travel agent luar kota bahkan luar negeri juga melihat potensi itu, berbondonglah mereka ke sini. Sekarang tinggal bagaimana kita mempersiapkan diri sebaik mungkin,” ujar Ketua ASPPI Kota Cirebon, Taufik.

Taufik pun meminta kepada pemerintah untuk membuat sinergitas dengan pelaku pariwisata. Sinergitas juga harus dilakukan pemerintah lintas daerah, karena banyak wisatawan yang tak hanya berkunjung ke Cirebon.

“Cirebon kan gak punya wisata alam, ya wisatawan larinya ke Kuningan, mereka kalau cari wisata religi yang ke Makam Gunung Jati di Kabupaten Cirebon, mau shopping dan nyicip makanan, mereka lari ke Kota Cirebon. Jadi harus ada sinergitas antar daerah, kalau engga ya bisa buntung kita semua,” tutur Taufik.

Ia juga meminta kepada segenap pihak untuk sadar wisata. Warga pun bisa berpartisipasi dengan cara mempromosikan pariwisata lokal melalui media sosial. Ajakan seperti itu dirasa lebih efektif ketimbang membuat baligho besar dengan biaya mahal yang justru hanya dilihat oleh orang-orang sekitar Cirebon.

“Sekarang kita tinggal pilih, kalau situasinya begitu, kita mau jadi pelaku atau hanya jadi penonton. Kalau tak mau jadi penonton, ya berbuatlah, jangan cuma di mulut,” tegas Taufik. (Wilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed