Citrust.id – Empat Pilar Kebangsaan merupakan empat hal tentang landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Terdiri dari landasan ideologi (Pancasila), konstitusi (UUD 1945), persatuan dan kesatuan (NKRI), serta semangat keberagaman sebagai modal sosial membangun kekuatan bangsa Indonesia (Bhinneka Tunggal Ika).
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Tina Wiryawati, mengajak kaum milenial untuk lebih mengenal empat pilar tersebut. Menurutnya, sosialisasi empat pilar perlu dilakukan, terutama di kalangan milenial, yang rentan terkena arus pengaruh negatif saat ini.
“Sangat penting sekali generasi muda memahami empat pilar dalam kehidupan sehari-hari tentunya. Alhamdulillah, dengan metode diskusi jadi nuansanya begitu hidup. Saya pun memberikan kesempatan bagi anak-anak milenial untuk menyampaikan pemahamannya mengenai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI,” terangnya di aula balai desa Partawangunan, Selasa (1/12).
Tina mengatakan, pemahaman peserta mengenai empat pilar itu masih on the track. Meskipun tidak merata, akan tetapi dari sampel saja mereka sudah banyak yang memahami.
“Saya berharap, agar mereka menjalankan dan menerapkan secara real dikehidupannya sehari-hari. Meskipun belum merata, kalau kita tidak pancing, mereka belum berani secara serentak untuk mengungkapkan aspirasi atau pendapatnya,” ujarnya.
Sementara, Kepala Desa Partawangunan, Nana Rukmana, mengapresiasi atas kegiatan empat pilar yang dilakukan oleh Anggota DPRD provinsi. Itu sangat membantu terhadap pengetahuan dan pengalaman anak-anak di lingkungan pemerintah desa.
“Kami ucapkan terimakasih, dan anak-anak pun sangat senang bisa meningkatkan pemahamannya mengenai empat pilar kebangsaan. Semoga dapat dijalankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Camat Kalimanggis, Yono Rahmansyah. Empat pilar tidak hanya didapat di bangku sekolah maupun perkuliahan, tetapi dengan sosialisasi dapat memberikan pemahaman, khususnya kepada kaum milenial.
“Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat sekali. Namun, pemahaman empat pilar perlu untuk dipelajari, sehingga pondasi berbangsa dan bernegara tetap kokoh,” pungkasnya. (Andin)
