Soal Ekonomi Kreatif, Oki: Cirebon Itu Sudah Kreatif, Tapi Belum Berekonomi

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Menanggapi upaya pemerintah memajukan sektor ekonomi kreatif sebagai salah satu cara mengembangkan potensi lokal yang bernilai ekonomi, Direktur Utama Grage Group, Bamunas Setiawan Boediman menjelaskan bahwa apresiasi untuk kreasi seni anak bangsa masih kurang.

Pria yang akrab disapa Oki tersebut menjelaskan, khusus di Kota Cirebon, mindset ekonomi dalam pemberdayaan hasil kreasi masih perlu diasah dan terus dikembangkan. Ia tak menampik, Cirebon memiliki banyak potensi dalam perkembangan di sektor ekonomi kreatif.

“Cirebon itu kreatif, ada batik, kerajinan gerabah, kerajinan kerang, banyak potensinya. Tapi sayang, kita belum berekonomi, kita belum mampu mengekonomikan kreasi kita kepada khalayak banyak,” terang Oki.

Oki menjelaskan, ada dua faktor utama mengapa ekonomi kreatif di Cirebon belum berkembang secara maksimal, walaupun memiliki segudang potensi.

Pertama, papar Oki, rakyat Cirebon masih belum memiliki jiwa ekonomi yang dalam, belum mampu memanfaatkan hasil kreasi agar mampu bersaing secara ekonomi.

“Contoh, misal kita mau buat kerajinan, detail sekali, tapi dibayar murah. Kalau orang seniman yang penting kepuasan batin. Tapi kalau orang itu berjiwa ekonomi, kalau liat suatu peluang yang gak ada untungnya, ngapain dilakuin,” terang Oki.

Kedua, jelas Oki, masyarakat Indonesia apalagi Cirebon cenderung tak menghargai hasil karya anak bangsa itu sendiri. Sehingga, ekonomi kreatif di Cirebon masih tersendat dengan banyaknya pembajakan dan plagiarisme.

“Kaset bajakan aja banyak sekarang, batik aja banyak yang bajakan, orang cenderung beli yang murah, tapi gak mengapresisasi seniman itu sendiri, sehingga sektor ekonomi kreatif kurang maju. Maka, Kembali lagi ke masalah pendidikan. Kalau orang itu tahu gimana susahnya dan bersejarahnya batik, pasti ogah beli yang abal-abal,” pungkas Oki. (Wilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed