Cirebontrust.com – Ryan Hardhyansyah, korban tewas akibat penganiayaan berat yang dilakukan oleh sejumlah awak bus PT. Bhinneka Sangkuriang Transport pada hari senin (17/07) lalu, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga korban dan keluarga calon mempelai perempuannya.
Diketahui, Ryan yang bekerja sehari-hari sebagai pedagang ketoprak di daerah panyingkiran Kabupaten Majalengka itu akan menggelar resepsi pernikahan, yang akan dilaksanakan pada Senin (28/08) mendatang. Namun rencana itu berujung menjadi duka, akibat insiden penganiayaan oleh sejumlah awak bus Bhineka hingga membuat ia tewas.
Zakaria, orang tua Ryan mengatakan, semasa hidupnya Ryan adalah seorang pemuda yang gigih dan pekerja keras. Hal itu dibuktikan dengan keseriusan Ryan ingin menikahi kekasihnya tanpa meminta biaya ke orang tua. Ryan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
“Sebelum kejadian gak ada firasat apa-apa, seperti biasa aja, habis pulang dagang Ryan langsung main bersama teman-temanya,” kata Zakaria saat ditemui di kediamanya, Kamis (20/07).
Zakaria menambahkan, persiapan resepsi pernikahan Ryan sudah dilakuakn jauh-jauh hari, mulai dari pesan undangan, DP uang riasan, seserahan bahkan persyaratan nikah pun sudah didaftarkan ke KUA di kediaman pihak perempuan.
“Saya sangat terpukul sekali dengan adanya kejadian ini, hari kebahagian yang dinanti-nanti oleh kedua keluarga mempelai, justru berujung menjadi duka yang mendalam,” tuturnya.
Ia juga menambahakn, setelah kejadian tersebut, hingga saat ini pihak manajamen PO. Bhineka belum ada yang datang ke rumahnya.
“Seandainya datang juga pasti kami terima dengan lapang dada. Saya udah iklhas dengan kepergian anak saya, tapi saya tetap menginginkan proses perkara hukumnya tetap berlanjut,” ujarnya. (Johan)
