KUNINGAN (CT) – Lembaga pendidikan tinggi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kabupaten Kuningan (STIKKU), berhasil menduduki peringkat ke 427 dari 1.477, Perguruan Tinggi (PT) baik negeri maupun swasta se-Indonesia.
Lolosnya perguruan tinggi kesehatan satu satunya di Kuningan itu, dalam hal kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat.
Jika diteliti lebih lanjut di antara PT yang ada di wilayah III Cirebon, STIKKU berhasil menjadi PT Terbaik pertama disusul kemudian oleh UNIKU (Universitas Kuningan) di peringkat 487.
Namun jika diteliti lebih jauh di antara Perguruan Tinggi Kesehatan di Kopertis Wilayah IV (Jawa Barat dan Banten), kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat STIKKU berada di peringkat kedua terbaik setelah STIKes Jendral Achmad Yani Cimahi (332).
“Hasil penilaian kinerja ini tentu saja disambut baik oleh seluruh sivitas akademika STIKKU. Terlebih kebahagian itu muncul tatkala melalui Surat Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti Nomor 2331/DRPM/TU/2016, tentang Hasil Penilaian Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi Tahun 2013-2015 tertanggal 18 Agustus 2016 ditujukan kepada seluruh pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia,” ungkap Ketua STIKKU Asep Sufyan kepada CT.
Asep mengatakan, kebahagian ini menjadi nilai tambah dalam beribadah dan ungkapan rasa syukur atas capaian kinerja ini.
Pasalnya, selama tiga tahun kebelakangan tindakan ini sangat terfokus dari hal lainnya.
“Kami berkonsentrasi penuh dalam meningkatkan kinerja penelitian ini. Apalagi sebelumnya, program studinya terakreditasi BAN PT maupun LAM PT Kesehatan memiliki nilai baik. Dan kini STIKKU dihadapkan kinerja penelitian yang bisa dibanggakan, sehingga berhasil diperingkat ke-427 dengan status binaan, dari pengauditan sebanyak 1.477 PT yang dilakukan assessment,” ucap Asep lagi.
Sebagai komitmen, kata Asep, menghadapi tahun 2017 STIKKU sudah bisa naik status jadi PT Madya.
Karena itu, civitas tentu harus bekerja ekstrakeras dan fokus untuk mengawal masa transisi kelembagaan perguruan tinggi ini secara perlahan.
“Dari Teaching University menjadi Research University,” singkat Asep.
Menyinggung soal komposisi civitas akademik, Asep mengatakan, prestasi kelembagaan ini juga disambut positif dan sangat apresiatif oleh Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Husada Kuningan Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M.Kes. AIFO.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian STIKKU Ade Saprudin, S.KM. M.KM merasa sangat bahagia dan bangga pas mendengar berita tentang hasil penilaian kinerja penelitian STIKKU.
“Tentu hal ini tak mungkin bisa kami capai tanpa budaya akademik dan iklim kerja yang menekankan kerja tim yang kompak dan cerdas,” ucap Ade. (Ipay)