oleh

Penguasaan Berbahasa Indonesia Kalangan Muda Dinilai Masih Lemah

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Menurut pakar Sosiolinguistis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Andoyo Sastroamidoyo, nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia yang cenderung statis menunjukkan masih lemahnya penguasaan di kalangan kaum muda sehingga membutuhkan terobosan meningkatkannya. Hal itu

Ia mengatakan, bahwa fenomena itu menyangkut tingkat literasi mereka yakni dalam hal menyimak, membaca, maupun menulis. Maraknya penggunaan bahasa asing tidak untuk dihindari, hanya saja butuh kebijaksanaan dan kesadaran dalam berbahasa.

Berdasarkan Programme International Student Achievement (PISA) peringkat literasi anak-anak Indonesia masih rendah, hal tersebutlah yang hingga kini masih sangat memprihatinkan membuat Bahasa Indonesia seakan sulit bagi penggunanya sendiri.

Hal yang patut disoroti dari lemahnya kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar di masyarakat Indonesia, kata Andoyo adalah dari sisi pembelajarannya. Banyak aspek terkait di dalamnya, mulai dari institusi pendidikan, tenaga pendidik, instrumen pendidikan semisal kurikulum, media, dan juga lingkungan sekitar.

Hal tersebut juga terkait dengan UU Nomor 24 tahun 2009 tentang bahasa, bendera, dan lambang negara, yang menyatakan bahwa bahasa pengantar pendidikan adalah Bahasa Indonesia.

Terkait menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa penghela ilmu pengetahuan, sudah selayaknya para tenaga pendidik mampu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Harapannya dalam proses pembelajaran semua guru merangkap sebagai guru Bahasa Indonesia yang bisa langsung memperbaiki kesalahan berbahasa siswanya. (Net/CT)

Komentar