Penderita Tumor di Majalengka Butuh Uluran Tangan

Citrust.id – Potret kemiskinan dan derita warga miskin di Kabupaten Majalengka kembali muncul ke permukaan. Penderita tumor sekaligus seorang buruh tani di Majalengka butuh uluran tangan.

Di tengah maraknya pembangunan taman dan gedung pemerintah nan megah, seorang buruh tani serabutan di Majalengka menjadi penderita tumor.

Sudah lima bulan ia menderita tumor ganas sampai mengembang di kepalanya. Ia butuh bantuan uluran tangan, baik dari donatur maupun pemerintah.

Menurut Kaur Umum Desa Ligung, Ali Yuli Purwanto, seorang buruh tani miskin Iman (38), warga Blok KedungAnyar, Desa Ligung, menderita tumor ganas di sekitar kepala. Ia butuh operasi segera di RSHS Bandung.

“Kami sudah bantu administrasi KIS dan persyaratan lainnya. Mungkin butuh ambulans untuk membawanya ke Bandung karena yang bersangkutan sudah tidak bisa jalan kaki,” ungkap Ari Yuli, Sabtu (28/5/2022).

Ia mengungkapkan, warganya yang miskin itu tinggal di rumah sederhana yang sempit ditempati 10 orang. Orang tua hingga anak cucu pun berdesakan-desakan.

“Sebelum sakit, Iman punya istri dan anak usia delapan tahun yang masih sekolah. Sekarang untuk sementara pisah rumah. Iman dirawat orang tuanya,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Relawan Sodaqoh Rombongan (SR), Abu Dadan Fauzan, mengatakan pihaknya akan menyediakan ambulans. Pihaknya segera membawa Iman ke RSHS pada Minggu, 30 Mei untuk segera operasi.

“Kami bawa hari Minggu karena KIS yang bersangkutan baru aktif hari Senin. Kami juga punya Rumah Singgah di dekat RSHS,” ungkapnya.

Dadan mengungkapkan, Sodaqoh Rombongan setiap hari mencari warga miskin yang kesulitan, baik itu sakit atau masalah lainnya.

“Banyak sekali yang membutuhkan bantuan. Namun kadang kami terbatas armada ambulans karena masih pinjam. Kami belum punya ambulans sendiri. Uni juga pinjam dari tim kami di Cirebon,” ungkapnya.

BACA JUGA:  KPAI Bersama LPA dan Fatayat NU Kunjungan terhadap Korban Aksi Pencabulan

Abu Dadan mengungkapkan, tim Sodaqoh Rombongan mengurus Iman sampai ke pelayanan medis di rumah sakit, mulai pendaftaran hingga rawat inap.

“Kami juga setiap hari Minggu memandikan dan mencukur ODGJ yang di lampu merah dan di perempatan jalan. Setelah bersih, kami serahkan ke Dinas Sosial atau panti sosial,” ungkapnya. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *