Menakar Penyebab Banyaknya Kemiskinan dan Pengangguran di Kota Cirebon

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Kemiskinan dan pengangguran jadi masalah klasik di Kota Cirebon. Bisa dibayangkan, dari 380 ribu penduduk, kota yang kini dipimpin Nasrudin Azis itu memiliki 109.250 warga miskin dengan 10.500 jiwa diantaranya adalah pengangguran terbuka, Selasa (31/05).

Analisis dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon itu pun bermunculan, beberapa pihak mengklaim bahwa jumlah warga miskin yang tercatat bukan warga Kota Cirebon asli, melainkan warga luar Cirebon yang merantau, namun akhirnya tercatat sebagai warga miskin Kota Cirebon.

“Itu efek urbanisasi ya, karena banyak warga luar yang datang ke Cirebon, lalu mereka menetap di sini, dan tercatat sebagai warga miskin,” ujar Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Cirebon, M Abdul Majid Ikram.

Di lain pihak, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cirebon, Vicky Sunarya berspekulasi bahwa sumber daya manusia (SDM) kota seluas 38 kilometer persegi itu belum siap dengan kemajuan secara ekonomi yang tumbuh dengan pesat.

“Ada kemungkinan SDM kita yang belum siap, untuk itu pemerintah harus membuka pelatihan yang memadai untuk warganya,” jelas Vicky.

Menanggapi hal itu, Walikota Cirebon, Nasrudin Azis memaparkan bahwa, warga Kota Cirebon memang harus diberikan pelatihan dan ketrampilan tambahan dalam menghadapi persaingan kerja. Hal itu terlihat, justru pengangguran terbesar Kota Cirebon ada di lulusan SMA dan S1.

“Warga Kota Cirebon harus punya ketrampilan tambahan, harus mau berlatih dan mau dilatih. Kalau tak punya ketrampilan mana mungkin bisa bersaing,” papar Azis. (Wilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *