KUNINGAN (CT) – Peringatan Hari Anti Korupsi diwarnai aksi oleh sejumlah elemen masyarakat, yang mengatasnamakan Komunitas Panji Rakyat Tersisih (Komparasi), berujuk rasa didepan kantor Bupati Kuningan, Selasa (9/8).
Mereka meminta kepada Bupati Kuningan Hj. Utje Ch Suganda untuk melakukan fakta integritas, terkait penolakan pembangunan geothermal di Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, yang akan dilakukan oleh PT. Chevron.
“Kami menuntut kepada Bupati Kuningan untuk meminta fakta Integritas, yang berkaitan dengan Chevron, karena Chevron sudah terlalu dipolitisir. Kami akan menyampaikan fakta integritas secara alamiah,” kata koordinator Komparasi, Fri Maladi.
Menurut Maladi, dengan adanya Chevron, kondisi masyarakat sekitar lereng gunung ciremai yang teraliri air akan habis digunakan oleh chevron. “Karena masyarakat sangat membutuhkan air, kesuburan tanah, kesegaran udara, pertanian, peternakan, dimana ada sumber air disitu ada kehidupan,” terangnya.
Jika Bupati Kuningan tidak ingin melaksanakan fakta integritas yang dimintanya, kata Maladi, Komparasi siap berunjuk rasa kembali lebih besar lagi. “Apabila Bupati Kuningan tidak menandatangani fakta integritas, kami siap menurunkan Bupati Kuningan,” ancamnya.
Disela aksinya, Komparasi Kami membawa data-data tentang aliran dana, baik dari bantuan pemerintah pusat maupun provinsi, kepada masyarakat. “inilah jaman transparasi yang semata-mata kami memberikan contoh kepada pemda Kuningan. bahwa seperti inilah transaparasi yang benar-benar bisa dilihat dan dianalisa oleh masyarakat,” tutur Maladi.
Sementara itu, Wakil Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, SH, MH, yang menyambut puluhan massa dari Komparasi ini menyampaikan, terkait rencana penggalian panas bumi atau geothermal oleh PT. Chevron sebenarnya tidak memiliki kapasitas. “Namun Kabupaten Kuningan memberikan rekomendasi yang menggambarkan tentang penolakan panas bumi,” kata Acep yang juga mantan ketua DPRD Kabupaten Kuningan. (CT-111)
