Langgar Ini Jadi Saksi Berdirinya Keraton Kacirebonan

Citrust.id – Keraton Kacirebonan Kota Cirebon merupakan satu dari tiga keraton yang hingga kini masih eksis. Keraton Kacirebonan saat ini dipimpin oleh Sultan Abdul Gani sejak 1997.

Sedangkan Keraton Kacirebonan berdiri sejak 1808 Masehi. Namun sebelum bangunan keraton berdiri, ada satu bangunan yang lebih dulu berdiri. Sehingga keberadaannya menjadi saksi perkembangan keraton.

Bangunan tersebut adalah Langgar Tirta Sumirat, di komplek Keraton Kacirebonan Kota Cirebon. Bangunan bersejarah itu berdiri sejak perkembangan kesultanan dan penyebaran Islam di Cirebon.

Langgar Tirta Sumirat didominasi warna putih. Luas bagian dalam tidak terlalu besar, sehingga batas jemaah laki-laki dan perempuan untuk ibadah hanya menggunakan tirai.

Ketua Unit Kepurbakalaan Keraton Kacirebonan, Elang Iyan Ariffudin mengatakan, bentuk Langgar Tirta Sumirat ada perubahan karena sempat direnovasi beberapa kali.

“Awalnya revitalisasi hanya sederhana, semi permanen. Tidak menggunakan bata, melainkan bambu. Namun saat ini, masjid masih menyimpan beduk tua,” ujarnya, Kamis (15/4) siang.

Perihal waktu pembangunan, Iyan menjelaskan, Langgar Tirta Sumirat dibangun 11 tahun lebih awal ketimbang Keraton Kacirebonan, yakni pada 1797.

“Langgar Tirta Sumirat dibangun oleh Sultan Kacirebonan I Sultan Amirul Mukminin dan istrinya yang mulai menjabat pada 1808,” ujarnya.

Iyan juga mengatakan, pembangunan langgar ini meniru apa yang sudah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika membangun pedukuhan atau perkampungan yang selalu mendahulukan tempat ibadah.

“Langgar ini bagian dari niat untuk hablun minallah dan hablun minannas. Selain itu, langgar ini juga kerap dijadikan tempat musyawarah dan kegiatan tradisi dan budaya,” kata Iyan. (Aming)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed