Kunjungan Komisi V DPR RI, Bupati Majalengka: BIJB Diharapkan Jadi Magnet Investasi

MAJALENGKA (CT) – Bupati Majalengka H Sutrisno mengatakan kehadiran mega proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka, diyakini menjadi magnet yang akan menarik investasi baru dalam jumlah besar. Hal itu tentunya akan menjadikan Majalengka sebagai pusat pertumbuhan baru di Jawa Barat bagian timur.

“Sesuai MP3EI, Majalengka akan menjadi pusat perkembangan Jawa Barat bagian timur yang menghubungkan metropolitan Bandung Raya dengan metropolitan Cirebon Raya,” kata Bupati Sutrisno saat mendampingi kunjungan kerja Komisi V DPR RI di lokasi pembangunan BIJB di Kertajati Majalengka, Kamis (04/08).

Bupati Sutrisno mengatakan dengan adanya BIJB diharapkan akan menarik investor untuk menanamkan modalnya dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Majalengka.

“Tentunya kehadiran Bandara Internasional ini yang seperti “negara dalam negara” harus pula berimbas positif bagi Majalengka, diharapkan dengan adanya konsep metropolitan akan memicu pusatnya perdagangan dan jasa yang berefek kepada perekonomian masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu anggota Komisi V DPR RI Yoseph Umarhadi mengatakan, kunjungan timnya ke BIJB untuk memastikan kesiapan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka.

“Kunjungan kerja Komisi V ke Bandara Kertajati, untuk memastikan dukungan dari pemerintah pusat dan DPR RI sudah bulat untuk menyelesaikan pembangunan bandara itu.
Pembangunan mulai dilakukan pada 2010, dan pemerintah sudah mengizinkan bandara untuk digunakan sebagai induk bandara di Jawa Barat,” ujar Yoseph.

“Segera kami harus selesaikan bandar udara ini, karena penerbangan di Indonesia sudah sangat padat terutama di bandara Husein Sastranegara Bandung. Nanti kami akan alihkan penerbangan ke Bandara Kertajati untuk mengurangi kepadatan di Bandara Husein Sastranegara,” ungkapnya.

Yoseph menambahkan, pembangunan air side (kawasan bandara) membutuhkan dana sekitar Rp 1,3 triliun dan pemerintah sudah menginvestasikan sekitar Rp 600 miliar, sehingga masih kurang Rp 700 miliar.

“Kami berharap semoga pemerintah cepat merealisasikan anggaran untuk bandara ini, baik di air side maupun line side,” jelasnya.

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Majalengka, Darmanto, mengatakan pengukuran lahan tersisa untuk pembebasan BIJB dalam dekat ini, kita dari BPN selaku tim pelaksana di lapangan akan melaksanakan pengukuran. Sedikitnya 382 bidang tanah warga Desa Sukamulya Kecamatan Kertajati akan dilakukan pengukuran untuk realisasi proyek tersebut.

“Data tersebut mengacu pada hasil verifikasi maupun yang telah mendaftar kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Majalengka akan segera dibebaskan,” kata Darmanto.

Hal ini menurutnya, sebagai tindak lanjut dari Biro Aset Provinsi Jawa Barat dan beberapa intansi lainnya.

Namun, menyoal waktu pelaksanaan pengukuran tersebut, pihaknya pun menyerahkan kepada Biro Aset Provinsi Jabar dan pihak keamanan. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *