oleh

Kualitas Gabah Buruk, Petani Sulit Menjual

MAJALENGKA (CT) – Harga gabah di sentra padi di wilayah Kecamatan Jatitujuh, Kertajati, Kabupaten Majalengka terus merosot hingga di kisaran Rp 280 ribu-Rp 290 ribu/kwintal, bahkan kini banyak petani yang kesulitan menjual gabahnya akibat kualitas gabah kurang baik, sementara bandar gabah sendiri kini pilih-pilih kualitas.

Merosotnya harga gabah tersebut menurut keterangan beberapa petani diduga karena di wilayah tersebut saat ini sedang puncaknya musim panen, selain itu kondisi gabah kini banyak yang hampa serta hitam akibat tanaman padi rebah sebelum dipanen sehingga warna gabah pun menjadi kehitaman.

H.Yahya dan H.Aman serta Aep warga Desa Panyingkiran menyebutkan gabahnya miliknya kini belum bisa dijual karena beberapa bandar yang ditawarinya menolak membeli gabah miliknya dengan alasan kondisi gabahnya hitam.

Untuk mensiasati agar gabah bisa terjual, H.Aman berupaya mensiasatinya dengan cara dikipas (membersihkan gabah hampa) ke pabrik, namun walapun sudah dua hari gabahnya dibersihkan pembeli yang ditawarinya belum juga datang.

“Sekarang setelah dibersihkan kita bertahan harga dengan selisih Rp 10 ribu/kw. Bandar menghendaki Rp 290 ribu/kw sementara saya ingin Rp 300 ribu/ks karena gabah sudah dibersihkan. Kalau kemarin ia kita bisa menyerahkan hingga Rp 280 ribu/kw karena kondisi gabah banyak yang hampa,” ungkap H. Aman, Minggu (30/11).

Hal senada sisampaikan Aef, dengan dibersihkannya gabah hampa ini penyusutannya mencapai 25 %, sehingga setelah dibersihkan kondisi gabah-benar-benar bagus.

“Bandar-bandar semua memeriksa gabah, melihat gabahnya empuk mereka menolak, setelah memeriksa gabahnya keras baru bersedia membeli. Sekarang ini menjual gabah saja bandar ini pilih-pilih,” ungkap Aep. (CT-110)

Komentar