Keberadaan Pengemis dan Anjal di Jalur Pantura Mulai Meresahkan

CIREBON (CT) – Keberadaan pengemis maupun anak jalanan (anjal) di setiap lampu merah di wilayah Kabupaten Cirebon terkadang meresahkan pengguna jalan. Keberadaan mereka disaat mengais rezeki  seringkali memaksa pengendara untuk memberi uang kepada mereka meskipun pengendara sudah memberI tanda tidak. Tidak memberi uang terkadang mereka merusak dengan menggores bodi mobil sambil berlalu ke mobil lainya.

Salah satu pengendara yang pernah merasakan pemaksaan para pengemis atau anjal ini mengatakan, dirinya takut untuk tidak memberi uang kepada mereka. Pasalnya, para pengemis maupun anjal itu sering berlaku buruk seperti merusak badan mobil dengan menggunakan kaca atau paku.

“Mobil saya pernah baret akibat tindakan pengemis yang tidak diberi uang. Saya waktu itu keluar mobil, mereka sudah kabur,” ujar Yaya Robana (55), Minggu (30/11).

Yaya juga menambahkan, bukan hanya diperempatan jalan saja dimana banyak terdapat anak jalanan maupun pengemis liar. Di tempat keramaian seperti rumah makan, pengemis dan anjal itu silih berganti masuk untuk meminta uang. Terkadang membuat risih juga bagi pengunjung.

“Kalau tidak dikasih, mereka tetap saja disitu. Satu kali makan saja, ada empat atau lima pengemis. Belum lagi ditambah pengamen yang kadang nyanyi lagu ga jelas tapi minta uangnya saja. Ini kan membuat kita tidak nyaman,” tambahnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan penertiban kepada pengemis dan anak jalanan liar. Dengan adanya penertiban dan diberikan bimbingan paling tidak akan mengurangi mereka kembali kejalanan.

“Setidaknya beri mereka pelatihan agar lebih bermanfaat dan tidak lagi berada di jalanan,” tandasnya.

Dia berharap, pemerintah daerah membuat suatu aturan yang khusus untuk mengatasi anjal dan pengemis yang kini keberadaannya sudah cukup meresahkan. (CT-115)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *