Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan Kampanyekan Kesehatan Reproduksi dan Anti Kekerasan Seksual

Citrust.id – Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan mengajak seluruh perempuan agar tidak alergi untuk membahas Kesehatan Reproduksi (Kespro) dan kekerasan seksual. Hal tersebut disampaikan dalam panggung perempuan saat acata puncak peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP), di halaman kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Selasa lalu.

Kaum perempuan diajak untuk menjaga hak dasarnya, terutama berkaitan dengan kespro. Karena dari tahun ke tahun, kekerasan terhadap perempuan mengalami peningkatan.

“Kita upayakan dengam turun ke teman daerah yang jarang tersentuh untuk membahas kespro. Saat ini, masih banyak yang belum mendapatkan hak informasi terkait itu,” ujar Komala Dewi, pegiat Jaringan Kemanusiaan untuk Cirebon.

Komala berharap, adanya kesadaran perempuan atas haknya. Terutama Ketika terjadi kekerasan terhadap dirinya. “Setidaknya melalui sosialisasi ini bisa menjadi pengingat bagi para perempuan, bahkan terhadap kaum lelaki,” katanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Pelaksana Peringatan 16HAKTP, Farida Priyani. Ia menyampaikan, kegiatan yang dilakukannya tidak hanya menyentuh elemen mahasiswa, melainkan masyarakat desa dan lainnya di wilayah Ciayumajakuning.

“Kesehatan reproduksi sangat penting bagi perempuan. Tidak hanya perempuan, tapi laki-laki juga perlu paham. Sangat ada kaitannya dengan kegiatan sosialisasi ini. Karena setelah mengetahui dan paham, harapannya agar tidak ada kekerasan terhadap kita,” katanya.

Farida juga mengakui, banyak cara sudah dilakukan untuk menyosialisasikan mengenai kespro ini. Di kalangan pegiat Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan sendiri, rutin melakukan kajian bulanan maupun mingguan.

Selain Kespro, perihal toilet ramah perempuan juga menjadi pembahasan. Khususnya untuk kampus yang memiliki jumlah mahasiswa banyak.

“Melihat jumlah mahasiswi yang lebih banyak dari lelaki, toilet yang sekarang ada dinilai tidak laik. Bahkan untuk memenuhi jumlah saja tidak representatif,” kata Farida.

BACA JUGA:  Setnov Kukuhkan Kepengurusan Golkar Periode 2014-2019

Farida menjelaskan, kategori toilet ramah perempuan diantaranya bersih, menyediakan sabun, tempat sampah dan lainnya. Saat ini masih banyak toilet di kampus yang belum ramah perempuan. (Aming)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *