Heri Kiswanto: Berawal dari Hobi hingga Sukses Jadi Pemodifikasi Motor

CIREBON (CT) – Modifikasi memang tidak ada batasnya. Kendaraan apapun bisa dimodifikasi asal ada kemauan dan kreativitas yang besar untuk mewujudkannya. Modifikasi juga sah-sah saja, sebagai ajang untuk mengekspresikan diri. Sama halnya dengan modifikasi yang dilakukan oleh Heri Kiswanto (27) dengan membuat motor yang tadinya kelihatan biasa, menjadi luar biasa.

Keahliannya dalam memodifikasi menjadikan peluang untuk membuka usaha sendiri. Berawal dari hobi dalam dunia motor sejak usia 19 tahun, setelah lulus sekolah SMA pada tahun 2008, Heri yang kerap dengan sapaannya Codet, yang merupakan anggota dari komunitas MTM Custom, bekerja disalah satu perusahaan swasta di Cirebon, setelah berpindah-pindah pekerjaan, akhirnya ia bekerja di perusahaan Advertaising di bagian driver.

“Awalnya liat teman dibagian produksi, kalo bikin reklame yang gede-gede di pinggir jalan itu alat-alat yang digunakan mesin las, grinda, bor. Dan itu tidak jauh beda dari alat memodifikasi motor, dari situ saya belajar autodidak seperti ngelas, cara memotong besi, ngeroll. Selang setahun kerja di perusahaan tersebut saya keluar,” tuturnya kepada CT, Minggu (28/02).

Dikatakan Codet, setelah selang beberapa bulan temannya menawarkan kerja di bengkelnya, di bagian perbaikan mesin. Karena di bengkel tersebut segala peralatan memadai, kemudian ia mulai memulai memodifikasi motornya Honda CB 100 sebagai bahan percobaan, dan selang dua bulan akhirnya motor tersebut berhasil dimodifikasi dengan jenis scrambler custom.

“Setelah itu banyak teman-teman yang melihat hasil karya saya, dan banyak yang tertarik, akhirnya meminta untuk dimodifikasi motornya, saya namakan motor custom, konsumen pertama dengan jenis motor Honda 800, di modif menjadi street cub custom,” Jelasnya.

Jenis-jenis motor custom yang ia modif ialah Japstyle, bratstyle, cafe racer, street cub, scrambler, chopper, bobber, vintage, classic, dan lainnya. Dan hasil modifikasinya tersebut bisa sesuai dengan model dan konsep konsumen. Karyanya pun mulai banyak diminati.

“Ada konsep dan model dari konsumen, ada yang hasil inspirasi saya sendiri. Dalam satu bulan bisa memodifikasi sampai dua sampai tiga motor, dan pelanggannya pun sudah dari berbagai daerah bahkan luar kota. Di antaranya Indramayu, Kuningan, Majalengka, yang paling jauh dari Solo, dan semarang. Untuk modif Lokal Rp 10 juta, dan untuk modif Impor  Rp 20-25 juta. Adapun hasil karya ini bisa terkenal, selain tau dari temannya yang sudah jadi langganan, kami juga publikasikan melalui media sosial,” tuturnya.

Karena hasil karyanya banyak diminati dan banyak temannya memiliki hobi dan kencintaan motor custom, akhirnya dibentuklah komunitas dengan nama MTM Custom, yang sekarang sudah selang satu tahun dibentuk pada tahun 2015, anggotanya mencapai 120 orang.

“Saya sekarang memodifikasi motor di rumah sendiri, kalau sudah ada modal ke depannya saya mau membuka bengkel. Sedangkan dari komunitas MTM Custom rencana akan mengadakan event tahunan yang akan memperkenalkan jenis motor custom hasil kaya komunitas MTM Custom wilayah Cirebon, yang berkualitas dan tidak murahan.  Dengan nama “North Side Kustom” yakni motor-motor custom yang ada di wilayah utara,” katanya. (Putri Murni)

Komentar