Citrust.id – Hadirnya buah hati dalam sebuah keluarga merupakan suatu hal yang sangat dinantikan oleh orang tuanya. Terlebih apabila sang buah hati lahir dengan kondisi yang sehat. Sebelum Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ada, banyak orang tua yang merasa khawatir akan biaya persalinan yang tidak murah, bahkan mereka harus mempersiapkan hingga jutaan rupiah apabila akan menjalani persalinan. Namun kini kekhawatiran tersebut sirna jika mereka sudah terdaftar sebagai peserta Program JKN dan status kepesertaannya aktif.
Hal inilah yang dirasakan oleh Sanida (29), warga Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. Sanida dan istrinya sudah terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2017. Saat ini Sanida terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah pusat. Sementara, istrinya terdaftar sebagai peserta PBI yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon. Sanida menjelaskan bahwa tepat sehari yang lalu, istrinya baru saja melahirkan seorang anak perempuan di salah satu Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
“Meskipun istri saya harus mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut, namun di sisi lain kami bahagia karena proses persalinan anak kami berjalan lancar. Istri saya juga kini sudah berada dalam kondisi stabil dan masih dalam tahap proses penyembuhan. Alhamdulillah kalau kita punya jaminan kesehatan, sewaktu-waktu butuh pelayanan kesehatan jadi tidak susah, semua dipermudah. Saya juga jadinya tidak khawatir,” ungkap Sanida, Jumat (29/12/2023).
Selama menjalani proses persalinan di salah satu rumah sakit di wilayah Kabupaten Cirebon tersebut, Sanida merasakan sendiri bahwa pelayanan yang diberikan kepada keluarganya tersebut sudah sangat baik. Ia pun sangat senang karena dokter serta perawat sudah sangat baik dan cepat tanggap dalam memberikan pelayanan kepada istri dan anaknya tersebut.
“Pelayanan yang diberikan sudah sangat memuaskan, dokter bergerak cepat, perawatnya juga sama. Kalau istri dan anak saya ada apa-apa, mereka langsung datang,” ujar Sanida dengan raut wajah bahagia.
Selama mendapatkan pelayanan di rumah sakit, Sanida menyampaikan bahwa ia dan istrinya tidak pernah dimintakan iur biaya tambahan apapun. Seluruh biaya persalinan istrinya tersebut ditanggung oleh Program JKN karena sudah sesuai prosedur dan indikasi medis yang berlaku. Selain itu biaya obat-obatan yang dikonsumsi oleh istrinya pun ditanggung oleh Program JKN. Diakui oleh Sanida bahwa saat ini ia melihat cukup banyak masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, baik itu di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) ataupun Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
“Kalau ada antrean sedikit mah ya itu hal wajar, kan semua orang yang datang juga punya keperluan. Yang penting, kita tertib antrenya dan patuhi prosedurnya. Rasanya mengantre sebentar tidak masalah, mengingat besarnya manfaat yang bisa kita terima waktu memanfaatkan JKN untuk berobat. Tidak sebanding dengan apa yang kita rasakan, seperti pelayanan yang bagus maupun tidak adanya tagihan berobat,” tutur Sanida.
Dengan manfaat yang telah ia rasakan langsung tersebut, Sanida menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada pemerintah karena telah mendaftarkan ia dan istrinya sebagai peserta JKN. Ia pun berterima kasih juga kepada fasilitas kesehatan dan juga tenaga kesehatan yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada ia sekeluarga. Tak lupa ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPJS Kesehatan karena berkat hadirnya Program JKN, kini ia tak khawatir apabila sewaktu membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Semoga Program JKN dapat terus hadir serta membantu semua masyarakat yang membutuhkan jaminan pelayanan kesehatan,” kata Sanida. (*)