Citrust.id – Pemerintah Kota Cirebon dan TNI-Polri gencar melakukan vaksinasi bagi pelajar. Hal tersebut sebagai upaya untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Cirebon.
Saat melakukan peninjauan gebyar vaksinasi di sejumlah sekolah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs Agus Mulyadi MSi mengatakan, pekan ini setiap sekolah bisa mempersiapkan teknis PTM dengan protokol kesehatan ketat.
Selain itu, kata Agus, teknis pengaturan jam untuk satu mata pelajaran juga akan ditentukan melalui rapat bersama Dinas Pendidikan Kota Cirebon dan Jawa Barat.
“Misalnya, dalam satu mata pelajaran, biasanya 45 menit menjadi 30 menit. Bahkan, dalam sehari setiap pembelajaran hanya berlangsung selama dua jam,” jelasnya.
Sedangkan pengaturan pelajar yang ikut PTM, Agus juga menjelaskan, tidak semua siswa ikut, melainkan hanya 50 persen kapasitas kelas. “Jadi semua kelas dikonsep untuk kapasitas 50 persen. Nanti ada pembagian hari untuk setiap kelas,” ungkap Agus.
Agus mengharapkan, apabila PTM ini berjalan, ia tidak ingin menjadi klaster baru. Pemberlakuan PTM memberikan dampak signifikan.
“Dampaknya signifikan, terutama mobilitas masyarakat. Mulai anak sekolah dan orang tuanya, ekonomi serta lalu lintas. Ini harus diperhitungkan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala SMPN 11 Kota Cirebon, Kamid SPd MPd mengatakan, persiapan menuju PTM sudah dirancang, baik keperluan sarana protokol kesehatan maupun pembagian kelas PTM.
“Persiapannya logistik harus sudah ada, baik thermo gun, wastafel, serta kebiasaan jaga jarak. Makanya, nanti dalam satu kelas, hanya 16 siswa yang masuk,” jelas dia.
Kemudian, kata Kamid, pembagian waktu PTM juga diatur, yakni Senin-Selasa PTM untuk Kelas XII. Sedangkan kelas VIII dan IX Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Selasa-Rabu PTM kelas VIII, sedangkan kelas VII dan IX PJJ.
“Untuk kelas IX PTM bisa pada Jumat dan Senin. PJJ juga ada dua, yakni e-learning dan melalui media televisi lokal,” katanya. (Aming)