Cirebontrust.com – Siapa pun orangnya, berbicara proses kreatif dalam memelajari sesuatu bidang pasti memiliki metode yang berbeda-beda, tidak terkecuali dalam proses kepenulisan.
Itulah yang menjadi tema besar dalam diskusi Lingkar Jenar menghadirkan jurnalis kawakan Dian Arif Setiawan atau yang akrab disapa Wibi, bertempat di pelataran teras perpustakaan IAIN Syekh Nur Jati Cirebon, Kamis (16/2) malam.
Wibi mengatakan, berproses kreatif tidaklah mudah. “Karena kembali ke pribadi masing-masing, butuh perjuangan, mampu gak ego kita untuk berkreasi. Ketika kita melakukan proses berpikir, pikiran kita harus diuji. Seperti kita membuat puisi. Puisi kita harus diuji oleh orang lain atau proses menulis puisi butuh riset juga,”
Selain itu, penting baginya membaca buku-buku bagus dan menelusuri fakta.
“Untuk dapat informasi tidak serta merta diperoleh dari sebatas bacaan. Kita perlu menelusuri langsung agar memeroleh data lebih akurat yang tidak ada dalam buku sebagai satu proses pengalaman, sehingga kita bisa berpikir ulang dalam memahami sesuatu,” sambung pria bertopi lulusan salah satu univesitas di Moscow itu.
Dirinya mengaku pernah merasakan langsung bagaimana menulis di masa Orde Baru yang tidak sebebas hari ini sebagai salah satu pengalaman proses kreatif yang ditempuhnya. Karena itu, kata Wibi, negara harus hadir mendampingi proses kreatif masyarakatnya.
Iful Azka, salah satu apresian memberikan komentar bahwa hari ini tulisan menjadi bagian tidak jujur seperti adanya hoax. “Maka penting untuk melakukan riset terlebih dahulu dan saya sepakat dengan yang ucapkan Mas Wibi,” ucapnya.
Diskusi berlangsung hangat diselingi pembacaan puisi, musikalisasi puisi, finger style, dan dramatic reading Selembar Daun Kering karya aktor dan sastrawan Edeng Syamsul Ma’arif. (Uyung)
