CIREBON (CT) – Aksi penolakan kenaikan harga BBM terus bergulir di Kabupaten dan Kota Cirebon. Kini kembali puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cirebon, kembali memprotes kebijakan pemerintah tentang kenaikan harga BBM. Massa kecewa dengan kebijakan yang dilakukan Presiden Jokowidodo yang dinilai telah memberikan kebijakan yang salah dan berdampak kesengsaraan bagi masyarakat.
Kali ini, puluhan mahasiswa kembali turun ke jalan dan memblokir jalur utama pantura Cirebon di bundaran Kedawung, Jumat (21/11). dalam aksinya, massa melakukan aksi longmarch dengan membawa spanduk dan poster, yang berisi tuntutan penolakan kenaikan harga BBM.
Massa langsung menutup jalur pantura dengan membakar dua buah ban bekas ditengah jalan, sambil melakukan orasi. Massa menuntut pemerintah agar secepatnya mencabut kembali kebijakannya tentang menaikkan harga BBM, yang dianggap menyengsarakan rakyat kecil.
Sempat terjadi ketegangan saat massa sedang menggelar aksinya. Salah seorang sopir angkot memprotes aksi massa, karena dianggap menyebabkan kemacetan arus lalu lintas dan trayek angkot terganggu, sehingga mengurangi penumpang. Petugas berusaha meredam emosi sang sopir itu, namun, sopir angkot itu tetap memaksa dan mengajak para sopir angkot lainnya untuk membubarkan aksi massa tersebut.
Menurut kordinator aksi, Tumpas Febriyanta mengatakan, kebijakan Presiden Jokowidodo itu dianggap hanya semata-mata mementingkan kepentingan pribadi dan golongan, dan tidak mementingkan kepentingan masyarakat kecil.
” Kami meminta agar Presiden Jokowidodo segera menanggapi aspirasi masyarakat dan melakukan upaya dalam membrantas para mafia migas yang di duga sebagai penyebab kenaikan harga BBM tersebut,” Ujar Tumpas.
Akibat aksi massa itu, arus lalu lintas dari arah jakarta menuju arah Jawa Tengah macet total. Petugas polantas Polres Cirebon Kota berusaha mengurai kemacetan arus kendaraan tersebut, dengan pengalihan jalur ke arah Sumber. (CT-104)