CIREBON (CT) – Mahasiswa Pro-Demokrasi (SM-PRODEO) berunjukrasa menolak dibentuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), di jalan By Pass, Rabu (12/01). Aksi mereka beralasan, karena MEA dianggap akan berdampak negatif bagi perekonomian masyarakat Indonesia, Rabu (13/01).
Memasuki awal tahun 2016 ini, bakal dilakukan perjanjian dibentuknya Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA, maka Indonesia telah memasuki era ekonomi perdagangan bebas berbagai barang dan jasa.
Aksi unjukrasa tersebut, mahasiswa Pro-demokrasi dalam pernyataan sikapnya, mengatakan bahwa Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN tujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi.
Ini artinya bahwa negara-negara yang tergabung dalam ASEAN akan dijadikan sebagai “lahan penanaman modal” bagi investor asing. Dimana akan bermunculan bangunan pabrik produksi di tanah Indonesia, Namun bangun pabrik produksi tersebut, secara bebas dikelola dan dikuasai oleh pihak asing.
Unjukrasa yang digelar mahasiswa pro-demokrasi selain beroarasi juga membawa berbagai atribut spanduk bertulisan “Pak Jo ngadepi MEA ku siap ora? Siap tah? Bobad! (Pak Jokowi sudah siap menghadapi MEA itu? siap belum? Siap? bohong!
Mahasiswa Pro-Demokrasi (SM-PRODEO), menuntut presiden dan wakil presiden harus bertanggungjawab dalam mempertahankan kedaulatan ekonomi Indonesia dan tetapkan regulasi yang ketat dalam penerimaan tenaga kerja asing serta realisasikan NawaCitra.
Pemerintah harus memeperhatikan rakyat rakyat kecil, di sini rakyat harus mendapat pendidikan untuk persaingan masyarakat ekonomi asian, karena para asing akan masuk dan mereka akan tergusur. Selama ini, pemerintah belum ada program untuk rakyat kecil bahkan rakyat kecil belum tau masyarakat ekonomi asean.
“Pemerintah harus memperhatikan rakyat kecil, agar mereka siap bersaing menghadapi masyarakat ekonomi asean,” ujar Frank Abdulah Korlap unjukrasa. (Iswanto)
