Citrust.id – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Cirebon bersama Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC) mengadakan kuliah umum Fundamental Digital Marketing, Selasa (12/4/2022), di aula STTC, Jl. Evakuasi, Kota Cirebon.
Kuliah umum tersebut menghadirkan pembicara Digital Marketing & Web Development, Pramono, S.Kom.
Ketua Kadin Kota Cirebon, Dra. Ismayasari, MM, AChFP, menjelaskan, kuliah umum tersebut adalah tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Kadin Kota Cirebon dan STTC.
“Alhamdulillah, ada korelasi antara program Kadin dengan STTC yang bisa lebih disinergikan,” ujarnya.
Ismayasari mengatakan, kuliah umum itu juga merupakan langkah awal dari program jangka pendek, menengah, dan program jangka panjang antara Kadin dan STTC.
Program jangka pendeknya adalah memberikan pelatihan digital marketing dalam tiga tahap. Untuk program jangka menengah, STTC menyediakan narasumber untuk pengembangan SDM Kadin dalam bidang arsitektur dan teknik sipil.
Sedangkan program jangka panjangnya yaitu STTC membantu membuat Sertifikat Laik Fungsi (SLF) untuk para investor yang melalui jalur Kadin.
“Semua program tersebut rampung hingga tahun 2025. Saat ini, MoU antara Kadin Kota Cirebon dengan berbagai perguruan tinggi sudah masuk tahap pelaksanaan,” terang Ismayasari.
Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC), DR. Iwan Purnama, ST, MT, menuturkan, Kadin Kota Cirebon bersama STTC mengadakan kuliah umum itu agar mahasiswa memahami digital marketing. Meski fokus di bidang teknik dan cipta karya, bukan berarti STTC mengesampingkan ilmu lain.
Iwan menekankan, digital marketing sudah menjadi keniscayaan. Mahasiswa harus memahami atau mengimplementasikan perkembangan teknologi digital untuk kebaikan.
“Saya yakin, digital marketing bisa mendorong mahasiswa menguasai perangkat dalam memasarkan produk atau jasa yang akan jadi kekuatan mereka,” ujarnya.
Iwan berharap, implementasi program kerja sama dengan Kadin Kota Cirebon bisa lebih intens. Ia juga berharap, mahasiswa mendapatkan wawasan atau informasi yang jauh lebih luas untuk pengembangan karier mereka.
“Saya yakin, pemahaman mengenai digital marketing dapat membuka ruang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi berbagai kelebihan mereka,” ucapnya.
Ketua Program Studi Arsitektur STTC, Nurhidayah, ST, M.Ars., menerangkan, kuliah umum itu merupakan salah satu upaya STTC untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha. Kegiatan itu juga bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Wawasan terkait digital marketing sangat penting dan jadi suplemen bagi mahasiswa maupun lulusan STTC. Mereka juga butuh kemampuan dalam mempromosikan keahlian mereka, karena arsitek menjual jasa,” katanya.
Sementara, dalam pemaparan kuliah umum itu, Pramono menjelaskan, digital marketing adalah usaha untuk mempromosikan merek dagang menggunakan media digital. Digital marketing dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan relevan.
Digital marketing bertujuan meningkatkan penjualan, mengenalkan brand, serta menaikkan kunjungan dan interaksi. Selain itu, membangun relationship, membuat data customer, mengembangkan mitra, dan optimalisasi marketing perusahaan.
“Kenapa digital marketing? Jawabannya adalah potensi online di Indonesia,” katanya.
Pramono mengungkapkan, saat ini, jumlah penduduk di Indonesia 277,1 juta jiwa. Sebanyak 370,1 juta handphone terjual setiap tahun di Indonesia. Sedangkan jumlah pengguna internet di Indonesia ada 204,7 juta orang.
“Melihat fakta tersebut, sebesar 70 persen penduduk Indonesia terkoneksi dengan internet. Marketnya besar,” terangnya. (Haris)
