CIREBON (CT) – Dalam waktu dekat ini Pemerintah Kota Cirebon akan memasang alat ukur KWH meter, guna menghemat pembayaran listrik penerangan jalan umum (PJU). Untuk proyek ini, akan menghabiskan dana sebesar Rp 4,5 miliar.
Alat ukur KWH meter ini bisa digunakan sebagai alat pendeteksi penggunaan penerangan jalan umum. Selama ini Pemkot dinilai boros dalam melakukan pembayaran listrik penerangan jalan umum, karena menggunakan sistem bayar listrik secara pukul rata.
Akibatnya, selama beberapa tahun terakhir ini, Pemkot selalu kekurangan dana dalam membayar listrik penerangan jalan umum.
Kepala UPTD PJU Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi Kota Cirebon, Dodi Rochdiat mengatakan, di 2016 pemasangan KWH meter baru akan dilakukan di 327 titik di Kota Cirebon.
“Pemasangan di 327 titik itu baru sebagian dengan total anggaran Rp 3 miliar. Rencananya, sisa Rp 1,5 miliar mungkin akan dialokasikan di 2017 mendatang,” ujar Dodi kepada CT, Sabtu (30/01).
Menurut Dodi, pengadaan alat ukur KWH meter ini baru akan dilakukan setelah lelang usai dilaksanakan. Rencananya, pada minggu depan lelang pengadaan alat ini baru akan didaftarkan di Unit Layanan Pengadaan. Dodi menargetkan lelang tersebut akan selesai pada bulan Juni mendatang, sehingga setelahnya alat tersebut sudah bisa dipasang.
Dengan pemasangan alat ini, Dishubinkom menargetkan Pemkot akan melakukan penghematan pembayaran listrik sebesar 40 persen.
“Ini yang diharapkan sejak dulu karena selama ini diakui pembayaran listrik penerangan jalan umum boros terus,” ujar Dodi.
Selain itu, dalam waktu dekat Dishubinkom pun akan memasang empat lampu sorot di empat titik, yaitu di Jalan Siliwangi, Merdeka, KS Tubun, dan Jalan Cipto Mangunskusumo.
Lampu sorot ini penerangannya lebih tajam dibandingkan lampu penerangan lainnya, sehingga akan membuat warga melihat dengan jelas ketika berkendara di malam hari, saat melintasi empat jalan tersebut. (Iskandar)