Dinkes Majalengka Imbau Waspadai Jajanan Sekolah

MAJALENGKA (CT) – Selain dihebohkan dengan wabah difteri yang menjangkit delapan warga Majalengka, Dinas Kesehatan Majalengka juga mengimbau agar waspada terhadap jajanan anak sekolah, yang tidak higienis dan mengandung zat pewarna.

“Penyakit diare kebanyakan menyerang anak umur di bawah 12 tahun. Selain daya tahan tubuhnya belum kuat, juga anak-anak suka jajan makanan di luar rumah. Anak-anak biasanya suka jajanan yang berwarna-warni, dan suka makanan berwarna-warni dengan penampilan yang memikat di sekolahnya, terutama anak SD,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, dr Gandana Purwana, MARS., didampingi Kasi Surveilance dr. Dikdir Kadarusman kepada CT, Kamis (11/02).

“Apalagi kalau jajanan itu tidak terbungkus, sehingga akan mudah membawa bakteri penyakit,” jelasnya.

Menurutnya diare merupakan penyakit yang ditandai dengan gejala buang air besar, dalam bentuk encer atau cair, dengan frekuensi lebih sering dari biasannya. Bahkan tak jarang disertai gejala muntah, sehingga dapat menyebabkan penderita mengalami dehidrasi.

“Banyak faktor penyebab terjadinya penyakit ini, namun kebanyakan dihubungkan dengan kualitas makanan yang masuk ke dalam tubuh. Karena itu penyuluhan tentang diare sebaiknya dilakukan terhadap penanganan secepatnya kepada penderita, dan merubah gaya hidup sehat,” jelasnya.

Selain itu menurutnya, penyakit ini juga berkaitan dengan kualitas air minum untuk mengolah makanan, masalah kebersihan lingkungan terutama kesadaran masyarakat untuk menkonsumsi makanan yang sehat. Dengan air yang bersih dan tidak mengandung bahan atau zat kimia berbahaya.

“Karena itulah masalah kebersihan lingkungan harus ditanamkan, baik itu terhadap anak maupun para pedagang pembuat makanan untuk segmen anak-anak,” pungkasnya. (Abduh)

Komentar