Benarkah Indonesia Menjadi Negara dengan Tingkat Stres Rendah?

Citrust.id Stres merupakan kondisi yang bisa menyerang siapa saja. Perasaan tidak semangat, lelah, pegal-pegal, bahkan panik cenderung menghinggapi orang-orang yang sedang mengalaminya.

Lebih parah lagi, bagi yang tidak bisa mengontrol kondisi stresnya, tak jarang akan lari ke obat-obatan dan minuman beralkohol. Bukan tanpa alasan, tekanan hidup kerap kali menjadi salah satu penyebab datangnya stres.

Stres berlebihan akan mengakibatkan masalah-masalah kesehatan serius. Tinggal di negara yang penuh dengan kemacetan, misalnya, tak jarang menjadi penyebab munculnya kondisi stres.

Dari laman Asia One via kompas.com, Kamis (19/7/2018), berdasarkan survei terbaru perusahaan asuransi Cigna, Indonesia menjadi salah satu negara yang minim stres di dunia ini. Perusahaan yang diluncurkan tahun 2014 ini mensurvei kesejahteraan masyarakat yang dilihat dari lima faktor utama, yaitu fisik, keluarga, sosial, keuangan, dan pekerjaan.

Survei dilakukan di 23 negara dan melibatkan 14.500 responden. Berdasarkan survei, tingkat stres responden Indonesia hanya 61 poin dibandingkan rata-rata global yang mencapai 61,2 poin.

Sementara itu, India disebut sebagai negara dengan tingkat stres tertinggi yang mencapai 70,4 poin. Cigna Indonesia melaporkan tingkat stres Indonesia dianggap rendah karena hanya 75 persen reponden menderita stres.

Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata global yang mencapai 86 persen. Sebagai perbandingan, lebih dari 91 persen responden Singapura dan Thailand mengklaim diri mereka menderita stres.

Direktur dan kepala marketing officer Cigna, Ben Furneaux, mengatakan kondisi keuangan dan lingkungan kerja adalah hal utama penyebab stres. “Survei kami mengungkapkan beberapa penyebab stres, termasuk hubungan yang buruk dengan atasan di tempat kerja dan ketidakmampuan untuk merawat kebutuhan, kesehatan dan kesejahteraan orang tua,” tambah Furneaux./sw

Komentar