oleh

Jajanan Tradisional Ampyang Tetap Eksis Hingga Sekarang

Citrust.id – Sebut saja Ampyang. Popularitas jajanan tradisional khas Jawa ini nyatanya tidak kalah eksis jika disandingkan dengan jajanan-jajanan modern di zaman sekarang ini.

Meski terbilang jajanan jadul, cemilan yang terbuat dari gula jawa dengan topping kacang tanah ini menjadi teman asyik dikala berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Hal itu dibenarkan oleh Owner Loanofood, Sumbana saat ditemui citrust.id di kediamannya sekaligus rumah produksi ampyang di Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Senin (8/10/2018).

“Dari satu toples isi 30 buah ampyang biasa saya titipkan di warung-warung dan rata-rata habis dalam waktu 1-2 hari, sama halnya dengan ampyang dalam bentuk kemasan yang saya titipkan di pusat oleh-oleh.” ungkapnya.

Ia pun menjelaskan proses pembuatan ampyang dari awal, dimulai dengan pengupasan dan penggorengan kacang tanah, dilanjut dengan memasak gula jawa kemudian mencampur kacang tanah yang sudah digoreng dengan gula jawa. Tahap terakhir adonan ampyang dituangkan ke dalam cetakan yang terbuat dari besi.

“Cetakan ampyang bisa menggunakan apa saja. Tergantung selera. Untuk umumnya cetakan ampyang berbentuk lingkaran,” terangnya.

Setelah melewati proses pencetakan, ampyang dibiarkan hingga mengering, butuh waktu 3-4 jam hingga ampyang benar-benar kering kemudian siap untuk disantap.

“Ampyang ini tak pernah sepi penikmatnya, rasanya manis dan gurih. Harganya juga murah-meriah,” pungkasnya./dhika

Komentar