Citrust.id – Prakirawan cuaca Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jatiwangi, Ahmad Faa Izyin, mengatakan, kecepatan angin dan suhu udara di bulan Juli ini trennya akan terus naik hingga puncak musim kemarau pada akhir September atau awal Oktober mendatang.
Menurutnya, puncak kemarau suhu udara akan mencapai 38 derajat celcius dengan kelembaban udara minimum 20 persen. “Mulai bulan Juli ini suhu udara akan terus naik, Agustus, September, dan Oktober suhu udara naik dari 34, 36, 37 hingga nanti puncaknya 38 derajat celcius,” ujarnya, Senin (16/07).
Di saat suhu udara panas dan angin kencang masyarakat harus mewaspadainya karena akan berdampak pada kondisi tubuh, kulit terasa kering, dan kemungkinan rentan munculnya penyakit kekurangan cairan atau akibat debu yang terbawa angin.
Kecepatan angin pada tiga hari ke depan juga akan terus mengalami kenaikan walaupun tidak seperti beberapa hari lalu yang mencapai 50 km/jam. Kenaikannya pada tiga hari ke depan diperkirakan sekitar 40 km/jam. Anginnya bergerak dari arah Tenggara dan Selatan kemudian turun ke wilayah yang lebih rendah ke Majalengka.
Lebih lanjut Ahmad menambahkan, Suhu udara di Kabupaten Majalengka kini mencapai 34 derajat celcius, beberapa hari ke depan suhu udara dan kecepatan angin akan terus naik hingga puncak musim kemarau suhu udara akan mencapai 38 derajat celcius. Akibat hal tersebut masyarakat diimbau untuk mewaspadai kondisi kesehatan.
Tingginya suhu udara di Kabupaten Majalengka ini akibat musim kemarau sehingga awan tidak terlalu banyak maka intensitas matahari langsung ke bumi. Kecepatan angin pada dua hari lalu mulai turun, namun kecepatan angin kembali naik dan lebih kencang dibanding seharis sebelumnya, kecepatan hingga mencapai 30 km/jam.
“Biasanya awan sedikit, sinar mata hari langsung ke dataran jadi terasa lebih panas, sementara saat malam hari hingga pagi hari suhu lebih dingin penyebabnya ada angin kencang,” ungkapnya./abduh
