Citrust.id – Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon kurban tiga ekor sapi dan 15 ekor kambing pada hari raya Iduladha 1444 H.
Rektor UGJ, Prof. Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si., menyerahkan langsung hewan kurban kepada ketua panitia penyembelihan hewan kurban.
Dari penyembelihan hewan kurban tiga sapi dan 15 kambing itu yang UGJ Cirebon lakukan itu, diperoleh 450 kg daging yang dikemas masing-masing 1/2 kg per paket. Dengan begitu, menghasilkan 900 paket daging.
Paket daging itu akan dibagikan kepada masyarakat sekitar kampus UGJ, kaum dhuafa, dan mitra sosial kampus yang berhak menerimanya.
UGJ juga mengadakan salat Iduladha di Masjid Nurul Ilmi,
Kampus I UGJ. Hadir dalam kegiatan tersebut, rektor UGJ beserta jajarannya, dan para pengurus yayasan PSGJ. Sebagai imam dan khatib, Dr. Drs. H. Acep Komara, SE., M.Si., Ak., CSRS.
Pada khotbahnya, Acep menyampaikan, kurban merupakan ibadah yang memiliki dimensi vertikal, yakni mendekatkan diri kepada Allah. Kurban juga memiliki dimensi horizontal atau sosial, yakni berbagi rezeki dengan orang lain dan menggembirakan hati orang lain.
“Betapa banyak nikmat Allah kepada kita. Bahkan, kita tidak akan bisa menghitungnya satu-persatu. Kenikmatan ini harus kita syukuri dengan wujud menggunakannya untuk ibadah mendekatkan diri kepada Allah. Bisa dengan mengerjakan salat dan menyembelih hewan kurban” ujarnya.
“Berkurban merupakan manivestasi kecerdasan spiritual. Hal itu dalam rangka menjadi insan yang muflihun untuk meraih kemenangan pada hari akhir dan berharap berkah dan rahmat Allah SWT,” katanya, lebih lanjut.
Rektor menyampaikan, pelaksanaan Iduladha di halaman kampus 1 UGJ berlangsung setiap tahun. Bukan hanya untuk sivitas academica UGJ yang menjadi jemaah, tetapi juga terbuka untuk umum.
“Saya atas nama pimpinan universitas mengucapkan selamat Iduladha 1444 H. Mohon maaf lahir batin,” ujarnya.
Rektor Mukarto Siswoyo menambahkan, daging hewan kurban selanjutnya dapat terdistribusikan kepada mereka yang lebih membutuhkan. Oleh karena itu, harapannya membuat mereka bahagia.
“Harapan ke depan, umat Islam di seluruh dunia bersatu dalam memerangi kemiskinan, memerangi keterpurukan, dan keterbelakangan. Dengan demikian, kebangkitan Islam pada masa kini dan masa yang akan datang, akan dapat terwujud,” pungkasnya. (ugj.ac.id)
