Citrust.id – Konflik geopolitik di Timur Tengah antara Palestina & Israel belakangan ini memberikan impact terhadap pergerakan harga emas di pasar berjangka.
Kepala Cabang PT Equityworld Futures (EWF) Cirebon, Ernest Firman menjelaskan, saat konflik memanas dan ada isu terdapat peran Amerika di belakang perang tersebut, maka terjadi pengaruh yang signifikan terhadap mata uang dolar Amerika (USD).
“Hal itu memberikan efek domino terhadap pergerakan harga emas yang melonjak, karena emas adalah aset safe heaven saat terjadi gejolak geopolitik. Namun demikian, saat ini isu perang mulai mereda, sehingga harga emas pun mengalami penurunan kembali,” ujar Ernest Firman,” Selasa (7/11/2023).
Emas berjangka sempat menguat beberapa hari lalu, pasca-The Fed mengumumkan besaran suku bunga acuan yang tidak berubah atau di kisaran 5,25-5,5 persen.
“Saat suku bunga Amerika ditetapkan The Fed tidak mengalami perubahan, maka harga emas cenderung stabil dan menunjukkan pergerakkan penguatan yang normal,” ujarnya.
Ernest Firman menambahkan, berdasarkan analisa teknikal harian, emas sedang dalam area akan mengalami koreksi terakhir pada tahun ini. Hal itu didukung pula dengan konflik geopolitik di Timur Tengah yang sedang “adem”.
“Saat ini, harga emas sudah mengalami penurunan dari level $2.000/toz-an ke level $1.970/toz-an,” terang Kepala Cabang EWF Cirebon tersebut.
Ernest menambahkan, saran terbaik bagi para pelaku pasar daytrader atau pelaku pasar harian untuk saat ini adalah melakukan entry market, dengan posisi Sell New atau masuk pasar dengan posisi jual dahulu.
“Sedangkan untuk pelaku pasar long term yang menantikan harga emas murah, bisa bersiap membeli emas kembali saat emas sudah jenuh turun,” tandasnya. (Haris)
