Citrust.id – Komisi III DPRD Kota Cirebon menyoroti sejumlah persoalan strategis dalam rapat kerja bersama Dinas Kesehatan dan manajemen Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, Rabu (4/6/2025).
Isu yang dibahas mencakup pelayanan kesehatan, sistem rujukan pasien, hingga kondisi keuangan dan pengelolaan alat kesehatan rumah sakit.
Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Yusuf, M.Pd., yang memimpin jalannya rapat, menyatakan bahwa mekanisme rujukan pasien di RSD Gunung Jati selama ini dinilai cukup baik. Namun, ia tetap mendorong agar pelayanan kepada masyarakat terus ditingkatkan.
“Kami ingin memastikan alur rujukan pasien—baik yang masuk maupun keluar dari RSD Gunung Jati—berjalan sesuai prosedur. Dan sejauh ini, belum ada laporan kendala yang signifikan. Alurnya sudah diatur dengan cukup baik,” kata Yusuf.
Meski demikian, Komisi III juga mencermati kondisi keuangan rumah sakit, khususnya terkait utang yang masih membebani operasional. Yusuf mengungkapkan bahwa sebagian utang tersebut mulai dibayarkan tahun ini dan ditargetkan bisa dilunasi dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
“Ini tentu membutuhkan komitmen manajemen yang kuat agar target penyelesaian utang bisa tercapai,” ujarnya.
Temuan lain yang menjadi perhatian Komisi III adalah kerja sama operasional atau mekanisme sewa alat kesehatan di RSD Gunung Jati. Yusuf menekankan pentingnya keterbukaan dalam pengelolaan aset, mengingat rumah sakit tersebut merupakan fasilitas milik daerah.
“Keterbukaan sangat penting. Kalau ingin kolaborasi berjalan dengan baik, maka koordinasinya juga harus kuat. Kita bisa diskusikan bersama semua persoalan pelayanan,” tegasnya.
Yusuf juga mengapresiasi respons manajemen rumah sakit yang dinilai terbuka dalam menyampaikan penjelasan mengenai berbagai pertanyaan dari anggota dewan.
“Apa yang kita tanyakan dijawab cukup lengkap. Tapi ini bukan alasan untuk berpuas diri. Justru harus menjadi motivasi untuk terus melakukan perbaikan,” ujar Yusuf. (Haris)
