Citrust.id – Telkomsel terus mempertegas posisinya sebagai pelopor transformasi digital di Indonesia melalui perluasan jaringan 5G yang kini telah menjangkau lebih dari 300 kota dan kabupaten di seluruh nusantara.
Dengan cakupan yang semakin luas, Telkomsel menghadirkan konektivitas berkualitas tinggi dengan latensi rendah serta kecepatan internet hingga 20 Gbps.
Kemampuan itu memungkinkan terciptanya pengalaman digital yang lebih imersif, termasuk pemanfaatan realitas virtual (VR), kecerdasan buatan (AI), hingga otomasi industri.
Telkomsel tidak hanya menyediakan koneksi internet yang cepat dan andal untuk masyarakat umum, tetapi juga menjadi tulang punggung berbagai sektor strategis nasional, salah satunya dunia jurnalistik.
Dalam dunia kerja yang serba cepat, terutama di era digital saat ini, jurnalis memerlukan jaringan yang stabil dan responsif untuk mengirimkan informasi secara real-time dari lokasi kejadian.
Di tengah derasnya arus informasi dan tekanan untuk menyampaikan berita secara cepat dan akurat, konektivitas yang stabil sangat menentukan keberhasilan peliputan, apalagi ketika menghadapi situasi darurat, seperti bencana alam atau peristiwa mendesak lainnya.
Dede Adhitama, jurnalis televisi swasta, mengungkapkan pengalamannya saat menggunakan layanan Telkomsel selama bertugas di berbagai daerah, baik di perkotaan maupun wilayah pedesaan.
Meski belum sepenuhnya terkoneksi 5G di wilayah kerjanya, Dede menilai, jaringan Telkomsel memberikan kontribusi besar dalam mendukung kelancaran tugas jurnalistiknya.
“Saat breaking news maupun live, sinyal Telkomsel tetap stabil, tidak ada kendala sama sekali. Hal ini sangat membantu saya untuk tetap terhubung dengan studio dan menyampaikan informasi akurat secara real-time, langsung dari lokasi kejadian,” ujar Dede Adhitama, Selasa (15/7/2025).
Salah satu pengalaman paling krusial yang dialaminya terjadi saat meliput bencana longsor di tambang galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada akhir Mei 2025.
Kejadian tersebut menelan puluhan korban jiwa dan terjadi di lokasi yang cukup jauh dari pusat kota. Namun, berkat jaringan Telkomsel, Dede tetap bisa mengirimkan video berkualitas tinggi dan melakukan siaran langsung tanpa gangguan teknis.
“Di tengah situasi darurat seperti itu, kecepatan dan kestabilan koneksi sangat penting. Saya harus segera mengirimkan video dan informasi ke ruang redaksi. Telkomsel memungkinkan itu semua berjalan lancar,” tambah Dede.
Tidak hanya dalam kondisi bencana, keandalan jaringan Telkomsel juga terasa saat ia meliput arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Dede bertugas menyampaikan laporan langsung dari sejumlah titik penting, seperti tol Cipali dan jalur Pantura, yang menjadi jalur utama pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meskipun lalu lintas padat dan jumlah pengguna jaringan meningkat, koneksi Telkomsel tetap responsif.
“Dengan Telkomsel, saya bisa tetap siaran langsung tanpa delay. Ini sangat krusial untuk menjaga kredibilitas siaran kami,” ungkapnya.
Dede menegaskan bahwa dalam situasi mendesak, tidak ada ruang untuk mencoba-coba jaringan. Ia membutuhkan koneksi yang siap digunakan kapan pun dan di mana pun.
“Dalam kondisi darurat, tidak ada waktu untuk coba-coba. Saya butuh jaringan yang bisa langsung bekerja kapan pun dan di mana pun. Itu alasan saya selalu mengandalkan Telkomsel,” katanya.
Telkomsel, dengan infrastruktur yang kokoh dan jangkauan luas, membuktikan perannya sebagai mitra strategis bagi para profesional media.
Keandalan jaringan menjadi fondasi penting dalam menghadirkan informasi cepat dan akurat bagi masyarakat, dan Telkomsel hadir sebagai jembatan digital yang kuat di tengah dinamika zaman.
Dengan keunggulan 5G Telkomsel, masa depan jurnalistik digital Indonesia semakin terkoneksi, efisien, dan siap menghadapi tantangan global. (Haris)
