Cirebontrust.com – Bupati Kabupaten Cirebon, Sunjaya Purwadisastera menyalahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, terkait status Kabupaten Cirebon yang paling banyak ke-empat pengirim Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Pasalnya, banyaknya Buruh Migran mengindikasikan kurangnya penyediaan lapangan kerja di Kabupaten Cirebon.
”Kita sedang membangun beberapa pabrik di timur Cirebon. Tapi, sekarang ini para pengusaha tidak melangsungkan pembangunannya, karena Dewan sudah menjanjikan di bulan Maret 2016 revisi RTRW itu disahkan,” jelas, Sunjaya saat memberikan bantuan korban banjir di Kantor Kecamatan Waled, Jum’at (03/02).
Namun, kata dia sampai sekarang belum disahkan, tentunya hal itu menjadi berimbas kepada para pengusaha merasa kecewa, harusnya dari Maret tahun 2016 lalu sudah terbangun.
Menurutnya, masalah lapangan kerja akan tertanggulangi saat pabrik-pabrik dibangun. Dirinya pun mengklaim, ada 3000 karyawan yang sudah terdaftar dan siap masuk kerja.
Akan tetapi, lanjutnya karena terkendala aturan, pabrik yang berlokasi di Ciledug itu tidak juga segera dibangun.
“Itu baru 1 pabrik, kalau misalkan sudah dibangun 10 pabrik berarti mencapai 30 ribu karyawan yang terserap. Otomatis dengan sendirinya angka pengangguran akan semakin sedikit. Ya berdoa saja, mudah-mudahan Dewan yang terhormatnya itu sadar,” tutupnya.
Seperti pemberitaan sebelumnya, Pusat Penelitian, Pengembangan dan Informasi (Puslitfo) BNP2TKI merilis jumlah penempatan tenaga kerja luar negeri Indonesia (TKI) terbanyak.
Dari 25 Kabupaten/Kota se-Indonesia, Kabupaten Cirebon pada 2016 ini menempati posisi ke-4 terbanyak yang mengirimkan tenaga kerjanya.
Seperti yang bisa dilihat di website resmi milik BNP2TKI, 5 besar Kabupaten/Kota yang memasok buruh migran tahun 2016, adalah Lombok Timur sebanyak 18.139 orang, Indramayu sebanyak 15.128 orang, Lombok Tengah 10.135 orang, Cirebon 9.144 orang dan Cilacap 8.488 orang. (Riky Sonia)
Komentar