Citrust.id – Harga emas berjangka terus menunjukkan tren kenaikan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan itu bahkan mencapai level tertinggi sepanjang sejarah.
Penguatan harga emas tersebut dipicu oleh berbagai faktor fundamental, terutama ketegangan global yang masih berlangsung.
Analis sekaligus Kepala Cabang PT Equityworld Futures (EWF) Cirebon, Ernest Firman, menuturkan, salah satu pemicu utama volatilitas harga emas saat ini adalah memanasnya perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat dan China.
“Perseteruan tarif antar-kedua negara itu mendorong pelaku pasar untuk melirik emas sebagai aset safe haven,” ujarnya, Senin (14/4/2025).
Ernest menjelaskan, meski tren bullish masih mendominasi, potensi koreksi harga tetap terbuka lebar. Jika kekhawatiran akan perang dagang mulai mereda, harga emas diperkirakan dapat terkoreksi ke kisaran US$2.900 hingga US$2.800 per troy ounce.
“Hal ini sejalan dengan aksi ambil untung yang dilakukan oleh para investor, serta strategi lindung nilai terhadap risiko di pasar lain, seperti saham,” katanya.
Ernest melanjutkan, level resistance harga emas saat ini berada di titik tertinggi sepanjang masa, yakni US$3.245 per troy ounce. Jika tren penguatan berlanjut, resistance berikutnya diperkirakan akan menyentuh kisaran US$3.300.
“Sementara itu, jika harga mengalami koreksi, level support yang potensial adalah US$3.088, US$2.992, dan US$2.914 per troy ounce,” ucapnya.
Menurut Ernest, hingga akhir tahun 2025, harga emas diperkirakan akan berada di kisaran US$3.100 hingga US$3.300 per troy ounce.
“Perkiraan itu mempertimbangkan faktor eksternal lain yang juga mempengaruhi harga emas, seperti kebijakan suku bunga Amerika Serikat dan inflasi domestik di negara tersebut,” tuturnya.
Ernest Firman menambahkan, dalam kondisi pasar saat ini, waktu yang tepat untuk masuk ke pasar emas berjangka adalah ketika terjadi momentum koreksi.
“Bagi investor yang menunggu harga murah, momen ideal adalah saat harga menyentuh level support. Momentum ini dapat dimanfaatkan untuk membuka posisi beli baru. It’s time to buy,” katanya.
Untuk para investor yang telah memiliki posisi terbuka, saat ini yang bisa dilakukan adalah mempertahankan posisi yang ada dengan mempertimbangkan rasio margin yang dimiliki.
“Bila belum memiliki posisi terbuka di pasar, para investor dapat memanfaatkan momentum koreksi emas ke depannya, dilanjutkan dengan momentum pembelian emas kembali,” tandas Ernest.
Untuk edukasi dan trading plan emas berjangka lebih lanjut bisa melalui Ernest Firman di EWF Cirebon, Komplek Perkantoran CSB Mall, Blok Yellow Rebbon 15-18, Kota Cirebon. (Haris)
