Foto Ilustrasi
CIREBON (CT) – Wacana Pemerintah Jawa Barat yang bakal menunjuk Cirebon Raya (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) menjadi Kota Metropolitan ditanggapi serius oleh pengusaha dan investor.
Pemprov Jawa Barat sendiri diketahui bakal membuat tiga wilayah berbasis metropolitan. Pertama, wilayah Depok, Bogor, Bekasi, Karawang, dan Purwakarta (Debobekkarpur) yang akan diproyeksikan menjadi twin metropolitan bersama DKI Jakarta, terutama di bidang industri.
Kemudian ada Bandung Raya yang melingkupi daerah di sekitar Bandung seperti Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung yang akan diproyeksikan menjadi kota metropolitan, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
Serta, Pemprov Jabar rupanya tertarik untuk membentuk Cirebon Raya menjadi Kota Metropolitan dengan berbasiskan seni dan budaya. Mengingat pertumbuhan seni dan industrialisasi kebudayaan lokal menjadi potensi terbesar dari lima daerah ini.
Namun, kekhawatiran pun nampak dari kesiapan lima daerah yang juga dikenal dengan singkatan Ciayumajakuning tersebut. Kebijakan yang berbeda tiap pemerintahan diprediksi akan menghambat pembentukan Kota Metropolitan ini.
“Sekarang yang menjadi PR itu apakah lima daerah itu siap untuk berkoordinasi? Gak mudah menyatukan lima kebijakan sekaligus dalam membangun konsep ini,” papar pengusaha sekaligus Direktur Utama Grage Group, Bamunas Setiawan Boediman kepada CT.
Menurutnya, jika konsep Kota Metropolitan bisa terwujud, Kota Cirebon bisa menjadi seperti Singapura dalam sistem ASEAN. Di mana luas wilayah yang kecil namun strategis untuk dijadikan lahan berinvestasi.
“Dari ke lima daerah itu, Kota Cirebon bisalah seperti Singapura kalau di ASEAN, Kota kecil dengan segudang potensi,” jelas Oki. (Wilda)
