PWI Majalengka dan NU akan Gelar Diklat Jurnalistik

Citrust.id – PWI Kabupaten Majalengka bekerja sama dengan Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) Nadlatul Ulama mengajak keluarga besar NU mengikuti diklat jurnalistik. Hal itu sebagai bentuk kepedulian terhadap tumbuh kembangnya literasi.

Kegiatan itu sebagai upaya memberikan wawasan pengetahuan jurnalistik kepada masyarakat, memerangi berita hoaks sekaligus memeriahkan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2021 tingkat Kabupaten Majalengka.

Ketua PWI Kabupaten Majalengka, Jejep Falahul Alam, menjelaskan, diklat hurnalistik kali ini mengusung tema membuat video dan menulis itu mudah. Kegiatan akan dilaksanakan pada 13-14 Februari 2021 di aula kantor PCNU Majalengka.

Narasumber yang akan mengisi materi nanti terdiri wartawan senior dan wartawan yang masih aktif, baik di media cetak, online maupun media elektronik (televisi).

“Untuk sementara, peserta kami prioritaskan warga NU. Pendaftarannya Rp150 ribu. Peserta akan mendapatkan sertifikat, foto kopi materi setiap narasumber, kaos, makan, konsumsi, kalender dan fasilitas lainnya,” kata Jejep, Rabu (20/1).

Peserta diharapkan mampu menulis serta membuat video dengan baik dan benar. Meningkatnya kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menuntut semua warga mengadakan kegiatan positif.

“Tingginya angka partisipasi masyarakat dalam menyampaikan informasi, baik melalui media sosial dan media mainstream, akan lebih bermanfaat jika diimbangi dengan keterampilan menulis dan membuat video sesuai ketentuan,” paparnya.

Sekretaris PCNU Kabupaten Majalengka, Ustaz Mimif Miftah, berharap, pelatihan jurnalistik itu dapat memberikan manfaat, terutama dalam menumbuhkan literasi, khususnya bagi warga NU di Kabupaten Majalengka. Peserta berasal dari pengurus PCNU, perwakilan setiap lembaga, badan otonom, MWC di setiap kecamatan dan anak ranting.

“Di tengah pesatnya kemajuan dan perkembangan teknologi, kemampuan menulis dan membuat video menjadi syarat penting bagi warga NU. Apalagi saat ini NU sudah memiliki website resmi yang tentunya konten itu harus diisi oleh warga NU, agar tetap bisa eksis dan istikamah,” ungkapnya.

Pihaknya juga berharap, warga NU dapat memiliki pengetahuan yang luas mengenai dunia tulis menulis, seperti membuat opini, siaran pers, membuat berita dan pengetahuan terkait jurnalistik lainnya.

“Selain memberikan edukasi dan mencerdaskan warga NU, kami berharap pelatihan jurnalistik namti dapat meminimalisasi beredarnya informasi atau berita bohong yang banyak beredar di media sosial,” tandasnya. (Abduh)

Komentar