CIREBON (CT) – Menjalani usaha bisnis, perlu perjuangan dan pantang menyerah. Seperti yang dialami penjual Mie Yamin, di kawasan Kebon Cai Kota Cirebon. Lebih dari 23 tahun berprofesi sebagai penjual Mie Yamin, Mang Bewok (45) merasakan pahit getir berjualan.
Ia memulai usahanya sejak tahun 1969, dengan berkeliling kota Cirebon. Keahlian meracik Mie Yamin, tentu tak datang dengan sendirinya. Ia merintisnya dari sebagai pembantu di sebuah rumah makan dengan menu Mie.
Seiring waktu, Ia mulai belajar sendiri meracik Mie, hingga akhirnya memberanikan diri untuk lepas dari majikannya dan berusaha mandiri. Mang Bewok, pun berkeliling mencari pembeli dengan mendorong gerobak.
Dua tahun kemudian, rupanya ia memilih cara lain. Gerobak yang biasanya ia dorong. memilih mangkal di kawasan Kebon Cai Kota Cirebon. Waktu terus berlalu, Mang Bewok pun mulai memiliki pelanggan tetap.
Bahkan ia kemudian berani mengangkat 7 karyawan untuk membantunya berjualan Mie Yamin Asli Mang Bewok. “Jika dulu hanya cukup buat makan keluarga, kini harus berfikir bagaimana hasil berjualan juga bisa menhidupi orang lain,” kata Mang Bewok.
Tempat mangkal Mang Bewok pun jauh dari kata mewah. Hanya memanfaatkan trotoral jalan di kawasan Kebon Cai. Tapi soal pelanggan, jangan tanya. Setiap hari Mie Yamin produknya selalu dipenuhi pembeli orang kantoran, terutama saat jam makan siang.
“Saya kalau lagi jalan-jalan ya dan kepengen mie ayam pasti mampir ke Mang Bewok. Rasanya lezat, harganya murah dan racikannya bumbunya membuat menu Mie Yamin semakin membuat lidah ketagihan,” kata Ayu (23) salah seorang pelanggannya.
Cita rasa Mie Yamin Mang Bewok memang berbeda. Untuk memasak kuah mie, ia tidak menggunakan kompor ataupun elpiji, melainkan menggunakan arang kayu asem. ” Asapnya sedikit dan kayu asem membuat aroma masakan semakin terasa,” kata Mang Bewok, yang enggan menyebut nama aslinya itu.
Omset sehari. Mie Yamin Mang Bewok bisa mencapai lebih dari 4 juta rupiah. “Alhamdulilah berkat ketekunan dan sabar dalam hidup ini tercapai mencukupi kebutuhan keluarga. (CT-105)
