Citrust.id – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Indramayu gelar Workshop Strategi Promosi Produk Unggulan dan Fasilitas Pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Sebanyak 50 pelaku UMKM mengikuti workshop dengan tema “Strategi Promosi Digital Dalam Meningkatkan Omzet Usaha Melalui Desain dan Foto Produk yang Menarik” tersebut. DPMPTSP Kabupaten Indramayu gelar workshop itu di Hotel Gand Trisula Indramayu, baru-baru ini.
Workshop bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian Bupati Indramayu untuk melindungi UMKM. Muaranya adalah meningkatkan sektor perekonomian masyarakat.
Untuk memaksimalkan workshop tersebut, DPMPTSP mengundang dua pemateri yang ahli di bidangnya. Narasumber pertama adalah Harry Mawardi, Direktur Pelaksana Harian Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Provinsi Jawa Barat. Sedangkan narasumber kedua adalah Evan Nanda Pratama, Bidang Desain Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Provinsi Jawa Barat.
Kedua narasumber tersebut memaparkan tehnik pengambilan foto produk dengan baik menggunakan handphone sehingga menghasilkan foto sebagai kemasan produk usaha yang menarik. Termasuk dengan paduan infografisnya guna menarik konsumen untuk kemudian membeli produk tersebut.
Bupati Indramayu, Hj. Nina Agustina, melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Indramayu, Suwenda menjelaskan tentang Nomor Induk Berusaha (NIB). Sesuai aturan yang berlaku, para pelaku usaha harus memiliki NIB untuk perlindungan dan keamanan dalam berusaha.
Jika telah mengantongi NIB, kata dia, para pelaku UMKM hendaknya membuat produk usahanya semenarik mungkin dan meraih minat konsumen. Pemerintah Kabupaten Indramayu akan memberikan dukungan dan kemudahan dalam pengurusan perizinan usaha tersebut dan keuntungan lainnya adalah untuk menarik investor.
“Pemerintah Kabupaten Indramayu sedang berupaya menarik para investor di segala bidang. Keterkaitan antara pengusaha besar dengan pengusaha UMKM mutlak diperlukan untuk saling kerja sama dan saling menguntungkan. Intinya, pengusaha besar harus menggandeng pelaku UMKM untuk berkontribusi dalam pengembangan usahanya, sehingga UMKM dapat terus eksis dalam pengembangan usahanya,” kata Suwenda.
Menurutnya, Pemkab Indramayu menargetkan kesejahteraan masyarakat dapat terlaksana secepatnya melalui sinergitas dan kerja sama dari para pelaku UMKM untuk menaati segala prosedur. Hal itu dalam rangka terwujudnya Indramayu yang Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur, dan Hebat).
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kabupaten Indramayu Ahmad Syadali menyampaikan, pihaknya akan memberikan kemudahan dalam membantu para pelaku UMKM Indramayu untuk maju dan berkembang. DPMPTSP juga membantu legalitas perizinan usaha pelaku UMKM sehingga bisa bersaing dengan produk-produk dari daerah lain.
Workshop tersebut, kata dia, diikuti 50 pelaku usaha, seperti produk makanan, minuman, dan kriya atau kerajinan. Mereka berdomisili di Indramayu, memiliki produk/bukan reseller, level usaha mikro-kecil, dan belum memiliki NIB.
DPMPTSP Kabupaten Indramayu juga membantu para peserta yang hadir dalam pembuatan legalitas usaha dan produk jualnya dengan mendaftarkan langsung ke petugas register di stand yang tersedia.
“Saya ingin peserta mengikuti workshop dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan pengetahuan di bidang strategi promosi. Kemudian setelah produk tersebut sudah mempunyai rasa yang baik juga harus ada kemasan berupa foto produk yang bagus,” katanya.
Ia berharap, workshop itu dapat memberikan manfaat bagi perkembangan UMKM Indramayu. Dengan demikian, produk UMKM Indramayu dapat bersaing dengan daerah lain. Dampak positifnya adalah perekonomian masyarakat Indramayu menjadi maju, berkembang, dan sejahtera sehingga visi Indramayu Bermartabat dapat terwujud dengan baik.
