Citrust.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon menyampaikan permohonan maaf terkait masih adanya pungutan liar dan pemaksaan kepada warga yang parkir di kawasan olah raga Bima.
Kepala Dishub Kota Cirebon, Atang Hasan Dahlan, mengungkapkan, pihaknya masih menelusuri petugas parkir yang memaksa meminta uang parkir dalam jumlah yang cukup besar.
“Seluruh petugas parkir telah didata dan diberikan identitas resmi seperti seragam dan topi. Jika ada petugas parkir yang tidak berseragam, kami juga akan telusuri,” katanya, Selasa (6/1).
Sementara, Kepala UPTD Parkir Dishub Kota Cirebon, Agus Gumelar, mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan adanya oknum parkir di kawasan olahraga Bima yang memaksa meminta uang parkir dengan nilai yang cukup besar.
“Padahal pelayanan parkir di kawasan Bima sudah kami tempuh sesuai dengan aturan yang ada. Sebanyak 21 petugas parkir di kawasan itu dibekali surat tugas, seragam, kartu identitas dan karcis resmi,” terangnya.
Namun, dalam pelaksanannya, Agus pun tidak memungkiri seringkali terjadi pungutan di luar ketentuan yang ada. Oleh karena itu, terkait pelayanan parkir yang belum memadai dan masih banyak kekurangan, dirinya mohon maaf.
Dishub Kota Cirebon akan terus melakukan pembinaan kepada para juru parkir yang ada di kawasan Bima agar memberikan pelayanan yang baik. Pada dasarnya, petugas parkir tidak hanya memungut uang, tapi juga memberikan pelayanan.
Agus menambahkan, tarif parkir telah diatur Peraturan Daerah (Perda) No 6 tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha yang di dalamnya juga mengatur parkir di kawasan khusus. Kawasan olahraga Bima termasuk dalam kawasan khusus. Tarif yang ditetapkan sebesar Rp1000 untuk roda dua dan Rp4 ribu untuk roda empat.
“Kami meminta peran serta masyarakat agar segera melapor kepada kami jika menemukan petugas parkir yang memungut melebihi tarif yang telah ditentukan,” jelasnya. /haris
