oleh

Waduh… Ada Anggota Dewan hingga Pemangku Agama di Kota Cirebon Terindikasi LGBT

CIREBON (CT) – Kontroversi mengenai hadirnya kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) memang tak ada habisnya. Tercatat, sudah 23 negara yang dimulai dengan Belanda pada 2001 lalu melegalkan aktivitas LGBT yang berujung pada pembolehan pernikahan sejenis.

Di Kota Cirebon sendiri, LGBT menyeruak dengan nama yang berbeda-beda, mulai dari lelaki sex lelaki (LSL), man sex man (MSM), gay, ACDC (depan bisa, belakang bisa hingga istiah maho atau mahasiswa homo yang pernah jadi istilah tenar di kalangan pelajar perguruan tinggi.

Yang mengejutkan, LGBT hadir dari berbagai kalangan. Aktivitasnya yang tak terendus rupanya membuat banyak segmen masyarakat tak mengetahui keberadaan kaum tersebut.

Meski tak pernah terbuka dan mempromosikannya, aktivitas LGBT di Kota Cirebon bahkan bukan hanya dilakukan para remaja. Berbagai lapisan masyarakat, secara tak terduga rupanya sudah mengalami disorientasi seksual tersebut.

“Pengidap LGBT ini bukan hanya warga biasa saja, tapi ada juga dari kalangan anggota dewan, pegawai negeri sipil (PNS), pejabat, pemangku agama, dan lain-lain,” ungkap Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon, Sri Maryati.

Meski tak dominan, penyebaran HIV/AIDS di kaum tersebut bisa dibilang cukup memprihatinkan. Tercatat, ada 23 LGBT yang terindikasi tertular HIV/AIDS. “Untuk Kota Cirebon, di tahun 2015 ada 23 pelaku gay yang terkena HIV/AIDS dan 6 orang penderita HIV/AIDS dari waria,” terangnya. (Wilda)

Komentar