oleh

Tradisi Kupatan Masih Lestari di Cirebon

Citrust.id – Tradisi kupatan masih lestari di Cirebon. Kupatan merupakan ungkapan rasa syukur atas kandungan yang memasuki usia empat bulan.

Elemen masyarakat yang turut melestarikan tradisi kupatan adalah Laskar Agung Macan Ali.

Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali, Prabu Diaz menjelaskan, tradisi kupatan biasanya terdiri dari doa bersama, pengajian, dan membuka ketupat. Setelah itu, makan bersama dengan lauk opor ayam dan sambal goreng Cirebonan.

Tradisi kupatan merupakan salah satu tradisi yang hingga kini masih lestari. Pelaksanaannya bersama keluarga maupun dengan tokoh masyarakat.

“Selain kupatan, kami juga melaksanakan tradisi siraman dan berbagai tradisi lainnya yang masih hidup di Cirebon,” ujar Prabu Diaz, Sabtu (11/6/2022).

Lebih lanjut Prabu Diaz mengatakan, tradisi Kupatan bertepatan dengan kehamilan sang putri yang sudah memasuki usia kandungan empat bulan.

Oleh karena itu, ia bersama keluarga sepakat mengadakan syukuran dengan doa bersama, pengajian, dan membuka ketupat.

“Adat tradisi ini kami laksanakan turun temurun dari kakek-nenek kami. Kali ini, bertepatan dengan syukuran kehamilan empat bulan putri kami,” ujarnya.

Prabu Diaz menambahkan, hingga kini, beberapa tradisi di Cirebon masih lestari. Pelaksanaannya secara individu maupun kelompok masyarakat.

“Di wilayah Cirebon juga terdapat adat tradisi yang masih kental di tengah masyarakat. Tradisi itu seperti sedekah bumi, nadran, nujuh bulan, dan lain-lain,” tandasnya. (Haris)

Komentar