oleh

Tingkatkan Kedisiplinan, Dua Sekolah di Kab. Cirebon Gunakan Finger Print

Cirebontrust.com – Dua sekolah di Kabupaten Cirebon menerapkan absensi dengan menggunakan jari (finger print) mulai tahun ini.

Selama ini, sejumlah persoalan yang mendera tiap sekolah adalah sering membolosnya siswa. Selain itu, para orang tua kerap tidak mengetahui tingkat kehadiran anak-anaknya di sekolah, kecuali saat dibagi rapor tiap akhir semester.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon H Asdullah Anwar mengatakan, dua sekolah ini bisa dijadikan contoh awal penggunaan finger print bagi siswa, sehingga tingkat membolos siswa bisa ditekan.

“Jadi finger print di dua sekolah ini ada yang buat gurunya, ada yang buat siswanya. Sejauh ini, setelah finger print diadakan untuk siswa, tingkat membolos di dua sekolah ini bisa ditekan,” kata Asdullah, Jumat (20/10).

Menurutnya, dengan absen melalui finger print, maka orang tua bisa diberitahu oleh pihak sekolah terkait waktu keberangkatan siswa ke sekolah.

“Datang jam berapa, apakah lebih awal atau terlambat. Atau apakah membolos sama sekali, itu bisa diketahui secara jelas. Jadi melalui finger print ini tingkat kehadiran siswa tidak bisa diakali,” ujarnya.

“Saya tidak akan memaksa seluruh sekolah, tergantung bagaimana kondisi keuangan di sekolah tersebut. Tapi saya harapkan, suatu saat nanti seluruh sekolah bisa memasang finger print,” katanya.

Asdullah menambahkan, dirinya prihatin melihat siswa sekolah yang sering berkumpul tidak jelas. Dirinya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Polsek setempat agar bisa memantau siswa-siswa yang kedapatan berkumpul.

“Ini saya pikir anak-anak tersebut tidak masuk sekolah, mungkin ada yang kesiangan dan sengaja tidak masuk sekolah. Makanya absen melalui finger print saat ini sudah menjadi suatu keharusan,” tuturnya.

Menurutnya, hubungan antara sekolah dan orang tua pun harus terus dibina. Pemanggilan orang tua untuk menjaga silaturahmi diharapkan jangan hanya terjadi saat pembagian rapor semata.

“Saya minta tiap sekolah melakukan pertemuan bulanan dengan para orang tua siswa, jangan hanya saat dibagi rapor saja. Kalau pertemuan rutin tiap bulan digelar, saya pikir koordinasi akan lancar dan ini akan membuat hubungan orang tua dan sekolah pun lancar,” imbuhnya. (Iskandar)

Komentar