oleh

Terkait Gepeng, Bidang Sosial Kota Cirebon Lakukan Kerjasama dengan Provinsi Jawa Tengah

CIREBON (CT) – Gepeng (gelandangan dan pengemis) adalah seorang yang hidup mengelandag dan sekaligus mengemis. Oleh karena tidak mempunyai tempat tinggal tetap dan berdasarkan berbagai alasan harus tinggal di bawah kolong jembatan, taman umum, pinggir jalan, pinggir sungai, stasiun kereta api, atau berbagai fasilitas umum lain untuk tidur dan menjalankan kehidupan sehari-hari. Dari permasalahan ini maka provinsi jawa barat mengajak kerjasama dengan provinsi Jawa Tengah dalam penanganan gepeng yang semakin meningkat, Senin (17/11).

Menurut data yang diperoleh CT melalui kepala UPTD Liposos dan LBK Iing Tarim mengatakan bahwa peningkatan gepeng dari tahun 2013 hingga 2014 mengalami peningkatan sebersar 2 hingga 5% peningkatan, hal ini diduga dari adanya penduduk gelap yang memasuki wilayah Kota Cirebon.

Kerjasama ini juga akan ditanda tangani langsung oleh Walikota Cirebon pada tanggal 22 November 2014 terkait permasalahan sosial yang ada di jalan seperti halnya gepeng (gelandangan dan pengemis). Kerjasama ini dilakukan untuk menampung para gelandangan dan pengemis yang semakin marak di Kota Cirebon sehingga para gepeng ini sementara akan dititipkan di daerah Jawa Tengah.

Iim Tarim selaku Kepala UPTD Liposos dan LBK, membenarkan bahwa adanya kerjasama provinsi jawa barat dengan Jawa Tengah dalam penanganan gepeng ini.

“Memang betul sudah ada kerjasama dari Provinsi Jateng dikarenakan, kawasan Jateng sudah memiliki tempat bagi penanganan sosial yang ada dijalan, sehingga jika ada gepeng yang terjaring razia beberapa kali maka akan kami kirim ke daerah tersebut yang memang sudah memiliki infrakstruktur yang memadai.” Ujarnya kepada CT.

Selain itu juga ia berharap agar pemerintahan kota cirebon dapat membuat tempat untuk permasalahan sosial yang ada di jalan raya seperti halnya gepeng, orang gila, Pekerja Seks Komersial (PSK) dan lainnya yang nantinya dapat menampung se-Wilayah Tiga Cirebon. (CT-104)

Komentar